AS Siapkan Bantuan Keamanan Jangka Panjang Senilai Rp17,7 Triliun untuk Perkuat Pertahanan Udara Ukraina
JAKARTA - Amerika Serikat akan memberikan bantuan militer jangka panjang senilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp17.703.300.000.000 kepada Ukraina, untuk memperkuat pertahanan udaranya, seiring dengan peningkatan serangan dengan drone, roket dan rudal permukaan-ke-udara oleh Rusia, kata Pentagon pada Hari Selasa.
Berbeda dengan bantuan sebelumnya, paket bantuan ini akan diberikan di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, melansir Reuters 10 Mei.
Tidak seperti peralatan, senjata, dan amunisi AS yang dikirim dari persediaan Pentagon yang dapat dikirim ke Ukraina dengan cepat, bantuan kali ini akan dihabiskan dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun ke depan, untuk memastikan kebutuhan keamanan Kyiv di masa depan.
Pentagon mengatakan akan mendanai amunisi pertahanan udara dan pesawat tanpa awak untuk pertahanan udara. Serta menyediakan peralatan untuk membantu memodifikasi peluncur, rudal, dan radar pertahanan udara Barat, sehingga dapat digunakan dengan sistem Ukraina.
Itu juga untuk membeli peluru artileri, amunisi howitzer, bantuan citra satelit, dan pendanaan untuk pemeliharaan berkelanjutan dan suku cadang untuk berbagai sistem.
Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, karena bagian dari kesepakatan tersebut belum diumumkan secara resmi mengatakan, persenjataan tersebut akan mencakup sistem pertahanan udara Hawk.
Diterangkan Pentagon, bantuan ini akan membangun kapasitas militer Ukraina "untuk mempertahankan wilayahnya dan menghalangi agresi Rusia dalam jangka panjang".
Termasuk paket ini, AS telah memberikan bantuan militer senilai hampir 37 miliar dolar AS kepada Ukraina, sejak Rusia menginvasi pada Februari tahun lalu.
Bantuan terbaru ini datang ketika Ukraina bersiap untuk meluncurkan serangan musim semi terhadap pasukan Rusia, dengan pertahanan udara yang masih menjadi masalah.
Sebelumnya, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 35 pesawat tak berawak buatan Iran di atas Kyiv dalam serangan malam hari Rusia, kata para pejabat pada Hari Senin.
Puing-puing dari pesawat tak berawak menghantam sebuah gedung apartemen dua lantai di distrik Svyatoshynskyi barat ibu kota, sementara puing-puing lainnya menghantam sebuah mobil yang diparkir di dekatnya, membuatnya terbakar, kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko dalam sebuah unggahan Telegram.
Baca juga:
- Menlu Qin Gang Sebut China Berhubungan dengan Semua Pihak untuk Upayakan Gencatan Senjata di Ukraina
- Kutuk Serangan Terhadap Konvoi Bantuan Kemanusiaan di Myanmar, Pemimpin ASEAN: Pelaku Harus Dimintai Pertanggungjawaban
- Sebut Pembicaraan Damai Konflik Ukraina Tidak Mungkin Dilakukan saat Ini, Sekjen PBB: Kedua Belah Pihak Yakin Bisa Menang
- Diperintahkan Bertahan di Bakhmut Ukraina atau Dicap Sebagai Pengkhianat, Bos Grup Wagner Rusia: Kami Telah Ditipu
Sementara, serangan Rusia terhadap 127 target di bagian utara, selatan dan timur Ukraina menewaskan tiga warga sipil, kata kementerian pertahanan Ukraina.
Diketahui, menghadapi sanksi ekonomi dan pembatasan pada rantai pasokannya karena invasinya ke Ukraina, Rusia secara rutin beralih ke pesawat tak berawak Shahed milik Iran untuk meningkatkan daya tembaknya.
Dan, paket bantuan AS - termasuk senjata dan dukungan militer yang lebih cepat - telah menyertakan sistem untuk menembak jatuh dan mengalahkan pesawat tak berawak tersebut.