Ketua Federal Trade Commission Akan Menindak Tegas Bahaya Kecerdasan Buatan dan Ancaman Keamanannya
JAKARTA - Ketua Federal Trade Commission (FTC) mengatakan bahwa lembaga tersebut berkomitmen untuk menggunakan hukum yang ada guna menanggulangi beberapa bahaya kecerdasan buatan, seperti meningkatkan kekuatan perusahaan dominan dan "mempercepat" penipuan.
"Meskipun alat-alat (AI) ini baru, mereka tidak terkecuali dari aturan yang ada, dan FTC akan dengan tegas menegakkan hukum yang kami bebankan untuk mengelolanya, bahkan dalam pasar baru ini," kata Chairwoman FTC, Lina Khan menulis dalam sebuah artikel opini di New York Times pada Rabu, 3 Mei.
Meningkatnya popularitas ChatGPT dari OpenAI yang didukung oleh Microsoft tahun ini telah memicu panggilan global untuk regulasi di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan penggunaannya untuk tindakan yang salah meskipun perusahaan mencoba menggunakannya untuk meningkatkan efisiensi.
Ia menjelaskan bahwa lembaga tersebut "terlatih dengan baik" untuk menangani pekerjaan tersebut.
Baca juga:
Salah satu risiko yang ia sebutkan adalah bahwa perusahaan yang mendominasi layanan cloud dan komputasi akan menjadi lebih kuat ketika mereka membantu startup dan perusahaan lain meluncurkan AI mereka sendiri. Alat AI juga dapat digunakan untuk memfasilitasi kolusi dalam menaikkan harga.
Khan menyatakan kekhawatiran bahwa generative AI, yang menulis dalam bahasa Inggris percakapan, dapat digunakan untuk membantu para penipu menulis email phishing yang lebih spesifik dan efektif.
"Ketika menegakkan larangan hukum terhadap praktik menyesatkan, kami tidak hanya akan melihat para penipu yang menggunakan alat-alat ini secara sementara, tetapi juga pada perusahaan-perusahaan hulu yang memungkinkan mereka," tulisnya.