Bagikan:

JAKARTA - Twitter kembali menjilat ludahnya dengan membuat keputusan untuk menyediakan API-nya di balik tembok pembayaran. Platform media sosial ini memutuskan untuk memberikan pengecualian bagi instansi darurat dan transportasi, meskipun beberapa dari instansi tersebut telah meninggalkan platform tersebut.

Melalui akun Twitter Dev pada Selasa, 2Mei, Twitter mengumumkan bahwa “instansi pemerintah yang diverifikasi atau layanan milik publik yang membuat tweet tentang peringatan cuaca, pembaruan transportasi, dan pemberitahuan darurat” masih dapat menggunakan API Twitter tanpa harus membayar biaya apapun.

Namun, belum jelas apa yang dimaksud dengan "diverifikasi". Apakah hanya berlaku jika instansi tersebut memungkinkan pembuatan akun baru yang diverifikasi, dan apakah mereka harus membayar untuk menandai centang pada sub-akun yang mungkin memerlukan akses API?

Pada bulan lalu, beberapa akun instansi darurat dan transportasi mengalami masalah saat mengirim peringatan ke platform tersebut. Beberapa akun milik National Weather Service (NWS) bahkan ditangguhkan oleh Twitter tanpa penjelasan, sedangkan Metropolitan Transportation Authority (MTA) dan Bay Area Rapid Transit (BART) juga mengalami gangguan akses API.

Masalah ini mencapai puncaknya minggu lalu saat MTA meninggalkan pemberitahuan bus dan kereta di Twitter. MTA mengumumkan bahwa “Twitter tidak lagi dapat diandalkan untuk memberikan pembaruan konsisten yang diharapkan penumpang”. Sebagai gantinya, MTA mendorong penumpang untuk mendaftar pemberitahuan melalui SMS dan email atau menggunakan situs mta.info.

Menanggapi perubahan ini, MTA mengatakan melalui tweet, "Senang bahwa Twitter memahami pesan kami. Kami senang bahwa Twitter telah berkomitmen untuk memberikan akses API gratis bagi MTA dan instansi publik lainnya. Dalam rangka memperjelas keputusan ini, kami akan mengevaluasi opsi pemberitahuan layanan ke depan," demikian cuitan MTA. 

Instansi darurat dan transportasi lainnya, termasuk NWS, United States Geologic Service, dan US Forest Service, juga mengarahkan pengguna ke cara lain untuk menerima pemberitahuan secara real-time, namun mereka tetap menggunakan platform Twitter. Juru bicara BART, James Allison, juga mengatakan pada saat itu bahwa BART akan terus menggunakan Twitter sambil “memantau situasi dengan cermat”.

Dalam versi gratis API Twitter, pengguna hanya dapat membuat 1.500 tweet otomatis per bulan. Biaya meningkat dari situ, dengan biaya Basic untuk pengguna hobi sebesar  100 dolar AS per bulan dan rencana bisnis “low-cost” dapat mencapai hingga 42.000 dolar AS per bulan. Tentu saja, hal ini tidak ideal bagi banyak instansi cuaca dan transportasi yang mengirimkan beberapa tweet otomatis setiap harinya untuk memberi tahu pengguna tentang darurat atau keterlambatan perjalanan.