PTPN VI Targetkan Produksi Sawit Capai 727.000 Ton
JAMBI - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI terus meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawitnya untuk 2023 ditargetkan mencapai produksi 727.000 ton.
"Target kami, tahun ini produktivitas TBS harus lebih dari 22,40 ton per hektare melebihi produktivitas tahun lalu,” kata Kepala Subbagian Tanaman PTPN VI Fery Pratama dikutip dari Antara, Minggu, 30 April
Untuk mencapai target itu, pihak PTPN VI akan melakukan pemupukan anorganik dan organik yang sesuai rekomendasi balai, pemupukan SM-I yang tidak ada carry over hingga SM-II.
Ditargetkan sebelum Oktober 2023 pemupukan SM-II sudah selesai. Selain itu seluruh tankos dan solid decanter dari pabrik kelapa sawit (PKS) diaplikasikan sebagai pupuk organik.
"Kami juga melakukan pengerasan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dengan sangat maksimal," katanya pula.
Untuk langkah lainnya PTPN VI akan aplikasikan ‘humic acid’ dan pupuk hayati untuk meningkatkan kapasitas tukar kation serta pengayaan mikroorganisme tanah, dan yang tidak kalah pentingnya PTPN juga akan memenuhi kebutuhan tenaga panen sesuai standar formasi dan melaksanakan panen cepat serta bersih (digitalisasi dfarm).
Pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama penyakit terkendali langkah terakhir untuk meningkatkan produksi dari 2022 lalu. Sebanyak 12 unit usaha PTPN atau unit kebun yang ada telah siap dan bekerja sesuai rencana untuk capai 727.000 ton lebih TBS dari kebun PTPN VI.
Saat ini ada seluas 32.465 hektare tanaman menghasilkan kelapa sawit tersebar menjadi 12 unit usaha.
Target tercapai, kami sudah menetapkan target capaian TBS tiap unit, agar mencapai produksi dan menuangkan dalam program supersonic apa-apa yang harus dilakukan untuk membuat peningkatan produksi.
Baca juga:
Fery juga mengungkapkan, semester pertama 2023 ini, mereka telah rincikan setiap unit usaha untuk produksi hingga ditotal bisa tercapai 319 ribu ton TBS, dan semester kedua dengan total 408 ribu ton TBS.
Khusus awal 2023, atau selama Januari, produksi TBS dari seluruh unit usaha yang tersebar di Jambi dan Sumbar tercapai 37 juta ton per bulan.