Bagikan:

JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V mencatat peningkatan laba bersih tertinggi pada 2022 yang sebesar Rp1,52 triliun. Hal ini menjadi kado terindah untuk PTPN V yang berusia 27 Tahun.

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Minggu, menyebutkan secara keseluruhan, perusahaan mencatat pendapatan mencapai Rp8,46 triliun atau melampaui rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 116,89 persen. Dari sisi aset juga terjadi peningkatan mencapai Rp12,26 triliun atau 111,67 persen dari RKAP yang ditetapkan.

Kinerja positif perusahaan tersebut ditopang dengan peningkatan kinerja operasional, mulai dari peningkatan hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang mencapai 2,65 juta ton, produksi crude palm oil atau CPO 578,000 ton dengan produktivitas CPO 5,6 ton per hektare, serta produktivitas TBS sebesar 24,05 ton per hektare.

Jatmiko menjelaskan catatan positif itu menjadikan anak perusahaan holding Perkebunan Nusantara III Persero yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, itu telah tiga kali memecahkan rekor kinerja finansial tertinggi sepanjang sejarah selama tiga tahun berturut-turut.

"Dalam kesempatan yang baik ini. Saya mewakili jajaran komisaris dan manajemen ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara yang tanpa lelah mengawal dan menjalankan transformasi ini dengan sangat baik.

Alhamdulillah, kinerja keuangan yang membanggakan ini adalah kado indah bagi perusahaan," katanya.

Kinerja gemilang perusahaan sejatinya bukan kali ini saja diraih PTPN V. Dua tahun sebelumnya, perusahaan juga berhasil meraih laba tertinggi berturut-turut. Diawali tahun 2020 sebesar Rp417 miliar atau melonjak 620 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp67,2 miliar.

Kinerja finansial tersebut mengantarkan perusahaan meraih pendapatan tertinggi sepanjang sejarah untuk pertama kalinya kala itu.

Selanjutnya, pada 2021 perusahaan kembali melampaui prestasi sebelumnya dengan laba tertinggi pertama di atas satu triliun rupiah sebesar Rp1,3 triliun. Raihan tersebut jelas sebuah kebanggaan mengingat situasi ekonomi yang tidak menentu akibat hantaman badai pandemi COVID-19.