PM Palestina Berharap Biden Bisa Menyetop Pembangunan Pemukiman Israel di Tepi Barat
JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mengungkapkan harapannya kepada pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden dapat mengekang Israel. Ia berharap negara mayoritas Yahudi tersebut dapat menyetop pembangunan pemukiman Israel di wilayah Palestina yang dicaploknya, Tepi Berat.
"Kami berharap pemerintahan berikutnya dari presiden Amerika yang terpilih akan melakukan segala upaya untuk mengekang 'serangan permukiman' ini," kata Shtayyeh saat mengomentari keputusan Israel membangun 780 unit pemukiman ilegal baru dikutip Yeni Safak, Selasa 19 Januari. “Israel tidak hanya berpacu dengan waktu, tetapi juga menerima presiden Amerika yang baru dengan paket proyek pemukiman ini," tambahnya.
Shtayyeh juga menyerukan penghentian pembangunan pemukiman yang orang Palestina sebut sebagai pemukiman kolonialisme. Untuk itu, Shtayyeh berharap banyak kepada Biden supaya membantu mencari solusi tepat untuk kedua negara.
Baca juga:
Israel mengambil keputusan keduanya untuk membangun pemukiman di Tepi Barat. Sebelumnya, pada 11 Januari lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah lebih dulu menyetujui pembangunan 800 unit permukiman di Tepi Barat. Saat ini pembangunan pemukiman Israel telah meningkat empat kali lipat semasa jabatan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai wilayah pendudukan Palestina di bawah hukum internasional. Hal itu membuat semua permukiman Yahudi di sana ilegal.