Renault Ungkapkan Arsitektur Perangkat Lunak untuk 2026 demi Saingi Tesla
JAKARTA - Banyak pabrikan yang berusaha menyaingi bahkan jika bisa melampaui pencapaian perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla. Beberapa pabrikan tersebut di antaranya ada Renault.
Dikutip dari Reuters, Senin, 24 April 2023, perusahaan otomotif asal Perancis tersebut sedang mengerjakan arsitektur perangkat lunak terbaru untuk kendaraan masa depannya untuk 2026 yang diklaim akan selevel dengan Tesla.
Meskipun demikian, Luca De Meo, selaku CEO Renault mengatakan Tesla akan menjadi tantangan jangka pendek dan pihaknya tidak akan terlibat perang harga dalam segmen kendaraan listrik.
Senada dengan sang bos, Gilles Le Borgne, selaku Kepala Insinyur Renault mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin menjual mobil dengan harga yang terjangkau dan akan menawarkan hal yang lebih menarik di masa mendatang
"Kami tidak ingin melakukan apa yang kami lakukan di masa lalu, kami ingin menjual mobil kami, kami tidak ingin memberikan mobil kami secara cuma-cuma," ujar Gilles.
Arsitektur perangkat lunak tersebut nantinya akan menjadi entitas kendaraan listrik masa depan Renault, yakni "Ampere".
Perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan teknologi Google Inc's Alphabet dan Qualcomm Inc, yang akan mengurangi kompleksitas dengan memungkinkan hanya memiliki 20 prosesor untuk menjalankan mobil.
Renault mengklaim bahwa pendekatan perangkat lunak tersebut mirip dengan Tesla untuk 2026, yang diharapkan akan berada dalam satu level yang sama dengan yang dikembangkan oleh Tesla.
Baca juga:
"Pada tahun 2026, kami akan berada pada tingkat Tesla dalam kendaraan terdefinisi perangkat lunak," tambah Le Borgne.
Diharapkan pembaruan tersebut dapat meningkatkan nilai jual pada model Renault berikutnya, dengan mendukung daya tarik harga perusahaan, dan menghindari biaya penelitian dan pengembangan sebesar 1,5 miliar euro (sekitar Rp2,47 triliun) dalam satu dekade.