Stellantis Siapkan Bahan Bakar Sintetis untuk Mesin ICE
JAKARTA - Setelah persetujuan dari Uni Eropa mengenai penjualan mobil bermesin ICE (Internal Combustion Engine) setelah 2035, beberapa pabrikan mulai mempertimbangkan untuk tetap produksi mesin beremisi tersebut.
Uni Eropa telah mengizinkan pabrikan otomotif untuk menjual mobil bermesin pembakaran pasca 2035, asal menggunakan bahan bakar sintetis. Ini yang mendorong Stellantis akan memproduksi mesin pembakaran dengan bahan bakar sintetis.
Dilansir dari Carscoops, Senin, 24 April 2023, induk perusahaan dari Jeep dan Peugeot tersebut sedang menguji mesin pembakaran untuk memastikan apakah beberapa mesin ini dapat berjalan dengan bahan bakar sintetis.
Mesin tersebut mencakup produksi 2014 hingga 2029 yang terdiri dari powertrain bensin dan diesel. Stellantis mengatakan akan mengadopsi efuel memungkinkan mesin bertenaga pembakaran untuk mengurangi jumlah emisi pada kendaraan tanpa perlu beralih ke Electric Vehicle (EV).
"Kami menggandakan kinerja kami dalam melawan pemanasan global dengan menguji bahan bakar netral karbon sebagai solusi tambahan untuk pendekatan dekarbonisasi holistik kami," ucap Chief Executive Stellantis, Carlos Tavares dilansir dari Carscoops.
Baca juga:
- Imbas Kepadatan, Pengguna Jalan Arah Puncak Melalui GT Ciawi Dialihkan ke Kota Bogor
- Arus Balik Masih Padat, Rekayasa One Way dari Tol Kalikangkung ke Cikopo Diperpanjang
- 5 Cara Cek CCTV Online Jalan Tol, Pantau Arus Mudik dan Arus Balik Secara Real-Time
- Tol Trans Jawa Dibuka Tutup Situasional Selama Arus Balik Lebaran 2023
Program ini juga memungkinkan Stellantis memangkas emisi dari 28 juta kendaraan dengan mesin pembakaran yang diproduksi sejak 2014 di Eropa. Dengan ini, Stellantis memainkan perannya untuk menggerakkan bebas karbon pada 2038 dengan menggunakan efuel pada kendaraan ICE.
Meskipun demikian, Stellantis tetap menunjukkan komitmennya untuk menjual sepenuhnya kendaraan listrik pada akhir dekade ini di Eropa.