Resmi Melantai di Bursa, Saham Menn Teknologi Merosot hingga ARB
JAKARTA - PT Menn Teknologi Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital penyedia solusi informasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk pengembangan transportasi dan logistik resmi melakukan pencatatan perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Pada pencatatan perdananya, perusahaan dengan kode saham MENN ini tercatat mengalami penurunan sebesar 8,9 persen ke level Rp71 dari harga yang ditawarkan sebesar Rp78 per saham.
MENN mencatatkan 1,43 juta lembar saham termasuk kepemilikan saham oleh direksi.
Pada momen IPO ini, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) akan melepas maksimal 430,2 juta saham biasa yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Nantinya perseroan ini akan mendapat kode emiten MENN di perdagangan BEI. Selain menerbitkan saham biasa, MENN juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 286,8 juta waran atau setara 28,57 persen dari total jumlah saham ditempatkan. Setiap pemegang 3 saham baru berhak memperoleh 2 Waran Seri I. Adapun pihak penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Indo Capital Sekuritas.
Direktur Utama MENN Michael Halim Mulyanto menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp1,688 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok pihak ketiga yakni PT Bank Central Asia Tbk, sebesar Rp12,4 miliar untuk belanja modal perseroan seperti pembelian dan pengadaan
perangkat IoT device dan pengembangan software pendukung.
Sebesar Rp2 miliar untuk menyewa bangunan untuk membuka cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang (Jawa Tengah) dan Surabaya.
Baca juga:
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan meliputi marketing digital, media promosi pembelian inventory perangkat IoT device dan penambahan SDM dan biaya pelatihan karyawan," ujarnya kepada media, Senin 18 April.
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2022 lalu MENN mampu mencetak pendapatan sebesar Rp5,817 miliar.
Jumlah tersebut bertumbuh 44,2 persen dibanding pendapatan perusahaan di tahun 2021 yang sebesar Rp4,032 miliar.
"Perusahaan juga mencatat laba bersih Rp1,043 miliar di tahun 2022, melesat 73 persen dibanding laba bersih tahun 2021 yang sebesar Rp0,6 miliar," pungkasnya.