Siap IPO, Bos Multivision Plus Ungkap Banyak Artis Minta Dibayar dengan Saham
Pemilik sekaligus Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi (Foto: Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Tripar Multivision Plus Tbk akan melakukan pencatatan saham perdana (IPO) dengan melepas sebanyak–banyaknya 929.200.000 lembar saham atau 15 persen dari total saham miliknya.

Pemilik sekaligus Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi mengaku banyak artis di bawah naungannya yang meminta dibayar dengan saham RAAM. Namun ia menegaskan jika dirinya tunduk pada peraturan pemerintah dan menyerahkan urusan IPO sepenuhnya kepada underwriter.

"Jadi saya dapat masukan bahwa banyak yang menawarkan 'saya jangan bayar pakai uang tapi bayar pakai saham'. Tapi karena ada aturan pemerintah di mana saya tidak boleh beli saham selain yang dijual underwriter kita, saya tolak permintaan itu," ujarnya kepada media yang dikutip Kamis, 13 April.

Untuk itu ia juga meminta artis maupun masyarakat yang berminat memiliki saham RAAM untuk mengikuti membeli saham saat RAAM resmi melantai di bursa. Ia memperkirakan RAAM akan mencatatkan saham perdananya pada 9 Mei mendatang.

"Saya katakan kita harus ikuti peraturan pemerintah. Tanggal 9 Mei baru boleh beli di pasar modal," tegas Raam.

Asal tahu saja, Emiten dengan kode RAAM ini menargetkan bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp232,3 Miliar dengan harga nominal Rp60 per saham serta harga penawaran umum sebesar Rp224 - 250 per saham.

Direktur Utama PT Tripar Multivision Tbk Whora Anita Raghunath menjelaskan, nantinya dana dari hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dan penambahan modal kepada entitas anak usaha di bidang bioskop.

“81,60 persen akan digunakan sebagai modal kerja, dan sisanya 18,40 persen akan digunakan untuk penyuntikan modal kepada entitas anak usaha yang berada di bidang bioskop," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu 12 April.

Adapun masa penawaran awal akan berlangsung pada 11 hingga 18 April 2023 dan perkiraan tanggal efektif pada 28 April 2023.

Sementara itu perkiraan masa penawaran umum perdana saham dilakukan pada 3 Mei hingga 5 Meil 2023 dan perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 9 Mei 2023.