Bagikan:

JAKARTA - PT Trimegah Bangun Persada Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan kode emiten NCKL.

Direktur Utama Trimegah Bangun Persada Roy Arman Arfandy mengatakan, NCKL sempat mengalamo kelebihan permintaan atau oversubscribed.

Dia menambahkan, animo partisipasi investor publik tidak hanya berasal dari pemodal dalam negeri, namun juga dari investor kelembagaan luar negeri.

"Banyak (investor asing) dari Eropa, Amerika dari Asia, dari (negara-negara) ASEAN juga banyak, mayoritas asing" ujar Roy yang ditemui di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 12 April.

Roy mengatakan, meanggapi tingginya minat investor, lanjut Roy, porsi ritel yang semula hanya dijatah 2,5 persen ditambah menjadi 5 persen.

Terjadinya oversubscribed merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri pengolahan nikel yang dikelola oleh Perseroan.

Asal tahu saja, NCKL menawarkan sebanyak 7.997.600.000 saham dengan nominal Rp100per saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Adapun harga final yang ditetapkan Perseroan dalam aksi korporasi ini sebesar Rp1.250 per saham.

Dari hasil IPO saham ini, NCKL berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp9,997 triliun.

"Perusahaan juga mengalokasikan saham sekitar 35 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Alocation, ESA), di mana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran," ujarnya.