Starboard Akuisisi Parler dan Akan Tutup Sementara Platform Sosial Media Tersebut
JAKARTA - Konglomerat media digital Starboard mengumumkan pada Jumat 14 April, bahwa mereka telah membeli Parler dengan jumlah yang tidak diungkapkan dan akan menutup sementara aplikasi media sosial tersebut yang populer di kalangan konservatif Amerika Serikat. Ini dilakukan untuk memberi waktu pada dirinya sendiri untuk merilis versi baru dari platform tersebut.
Langkah ini dilakukan beberapa bulan setelah gagalnya kesepakatan yang akan membuat rapper Amerika Kanye West, yang kini dikenal sebagai Ye, membeli perusahaan induk platform tersebut, Parlement Technologies.
Starboard, yang sebelumnya dikenal sebagai Olympic Media dan didirikan pada tahun 2018, memiliki platform berorientasi konservatif American Wire dan BizPac Review. Perusahaan ini berencana untuk melayani "komunitas online yang tidak didukung" dan membangun rumah bagi mereka "jauh dari tangan regulasi ad hoc dari platform yang membencinya."
Konglomerat yang berbasis di Arlington, Virginia, tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk rincian mengenai syarat-syarat kesepakatan. Namun, Starboard mengatakan bahwa akuisisi ini akan menjadi penggabungan ke depan pada akhir kuartal kedua tahun 2023.
Pada September lalu, Parler mengumumkan bahwa mereka telah direstrukturisasi menjadi Parlement Technologies Inc dan membeli perusahaan layanan cloud swasta Dynascale Inc yang berbasis di Irvine, California.
Baca juga:
Parler, yang didirikan lima tahun lalu, diizinkan kembali di Google dan toko aplikasi Apple Inc setelah dikeluarkan dari platform tersebut setelah kerusuhan di Capitol AS pada Januari 2021.
Parler adalah salah satu dari beberapa platform media sosial, termasuk Gettr, Gab, dan Truth Social, yang menempatkan diri mereka sebagai alternatif kebebasan berbicara bagi Twitter Inc sebelum diakuisisi oleh miliarder dan CEO Tesla Elon Musk.
" Tidak ada orang yang wajar yang percaya bahwa klon Twitter hanya untuk orang konservatif adalah bisnis yang layak lagi," tambah Starboard, dikutip Reuters.