Lansia Pemilik Hotel di Jakbar yang Tewas Terikat Lakban Tinggal Bersama 2 Pembantu yang Menghilang saat Kejadian
JAKARTA - Pihak keluarga korban perampokan dan pembunuhan seorang janda berinisial NA (62) di sebuah rumah mewah bekas hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berharap pelaku segera ditangkap pihak kepolisian.
Sebab, semasa hidup, korban tinggal bersama 2 orang pembantu dan seorang putranya. Sebelum kejadian perampokan terjadi, putra korban sudah bekerja di luar daerah.
Sementara korban tinggal bersama 2 orang pembantunya. Namun setelah kejadian tewasnya korban, kedua pembantu rumah itu justru menghilang.
"Kalau kita saat ini, di rumah ada 2 pembantu. Sejak kejadian mereka tidak ditemukan, kita tidak tau siapa (pelaku sebenarnya) ini ya. Nanti yang lebih tau proses penyelidikan kepolisian," kata Martin, kuasa hukum korban kepada wartawan, Jumat, 14 April.
Pihak keluarga berharap kepolisian segera menangkap pelaku agar cepat terungkap motif dari kejadian itu.
"Ada 2 mobil yang hilang, korban tinggal sama 2 ART (asisten rumah tangga) dan anaknya yang laki - laki. Pada saat kejadian, anaknya lagi di luar kota karena ada kerjaan," ujarnya.
Baca juga:
- Janda Pemilik Kontrakan Ditemukan Tewas Terikat Lakban, Dua Mobilnya Hilang
- Korban Kecelakaan Tol Semarang-Solo Sudah Dievakuasi, Jumlah Korban Tewas Menjadi 8 Orang
- 6 Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Maut Tol Semarang – Solo: Diduga Salah Satu Sopir Truk Mengantuk
- Sebagian Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan Tol Semarang-Solo Sedang Parkir di Pinggir Jalan
Sebelumnya diberitakan, seorang janda berinisial NA (62) pemilik sebuah tempat penginapan ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan tubuhnya diikat serta mulut korban ditutup lakban.
Korban ditemukan tewas di tempat penginapan Assirot milik dirinya yang terletak di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya lansia berinisial NA.
"Kami masih melakukan penyelidikan di sekitar lokasi. Kami masih mengumpulkan bukti - bukti pendukung serta keterangan para saksi di lokasi," kata Kompol Andri saat dikonfirmasi, Kamis, 13 April.