Konsumsi Alkohol Berlebihan Dituding Menjadi Penyebab Banyaknya Tentara Rusia Tewas di Medan Perang Ukraina
JAKARTA - Konsumsi alkohol yang berlebihan dinilai menjadi penyebab banyaknya kematian pasukan Rusia di Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Hari Minggu dalam pembaruan intelijen rutinnya mengenai perang.
"Meskipun Rusia telah menderita hingga 200.000 korban jiwa sejak invasi skala penuhnya ke Ukraina, sebagian besar dari jumlah tersebut disebabkan oleh penyebab non-tempur," kata kementerian tersebut, melansir Daily Sabah 2 April.
Laporan tersebut mencatat laporan saluran berita Telegram Rusia baru-baru ini tentang jumlah insiden, kejahatan dan kematian yang "sangat tinggi" yang terkait dengan konsumsi alkohol di kalangan pasukan Rusia.
"Namun, dengan kebiasaan minum alkohol yang merasuk di sebagian besar masyarakat Rusia, hal itu telah lama dilihat sebagai bagian yang diterima secara diam-diam dalam kehidupan militer, bahkan dalam operasi tempur," sebut laporan itu.
Kementerian tersebut juga menyebutkan, penyebab utama korban non-tempur lainnya adalah penanganan senjata yang buruk, kecelakaan di jalan raya dan hipotermia.
Para komandan Rusia kemungkinan besar mengidentifikasi penyalahgunaan alkohol yang meluas sebagai hal yang sangat merugikan efektivitas tempur, kata laporan itu.
Baca juga:
- Antisipasi Peningkatan Ancaman China, Taiwan Luncurkan Drone Tempur hingga Pengintai Baru
- Manjakan Penumpang, Maskapai Penerbangan Ini Perkenalkan Fitur Baru Tempat Duduk Keluarga di Kelas Ekonomi
- Hukum Pengemudi Mabuk, Latvia Sita Mobil untuk Disumbangkan ke RS dan Militer Ukraina
- Turki Rampungkan Pengiriman Kendaraan Serbu Laut Gelombang Pertama: Cuma Dimiliki Dua Negara, Pernah Dipamerkan di Indonesia
Diketahui, Kementerian Pertahanan Inggris telah mengeluarkan pembaruan harian sejak awal invasi Rusia, berdasarkan informasi dari badan intelijennya. Tapi, Moskow menganggap laporan tersebut sebagai disinformasi.