Hukum Pengemudi Mabuk, Latvia Sita Mobil untuk Disumbangkan ke RS dan Militer Ukraina
Mobil yang disita otoritas Latvia dari pengemudi mabuk dan akan disumbangkan ke Ukraina. (Twitter/@vid_gov)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Latvia memutuskan untuk mengirimkan mobil-mobil para pengemudi yang mabuk berat ke rumah sakit dan militer Ukraina, saat ratusan kendaraan memenuhi tempat penyitaan, seiring aturan tegas menyita kendaraan pengemudi yang mabuk mulai tahun ini.

Tujuh mobil diangkut di tengah badai salju ke sebuah trailer dan keluar dari tempat penyitaan negara dengan tujuan Ukraina.

Dua ratus mobil disita dari para pengemudi yang kedapatan memiliki kadar alkohol dalam darah lebih dari 0,15 persen dalam dua bulan di negara Baltik yang berpenduduk 1,9 juta jiwa tersebut.

"Sebenarnya sangat menakutkan ketika Anda menyadari berapa banyak mobil yang dikendarai oleh pengemudi yang mabuk," kata Reinis Poznaks, pendiri LSM yang dikenal dengan nama Twitter Convoy yang telah ditugaskan oleh pemerintah untuk mengirimkan kendaraan-kendaraan tersebut ke Ukraina, seperti dilansir dari Reuters 31 Maret.

Dua lusin mobil sitaan yang dijanjikan pemerintah untuk diserahkan kepada pihaknya setiap minggu untuk dikirim ke Ukraina, akan menguji batas-batas operasinya yang sebagian besar dilakukan secara sukarela, kata Poznaks.

"Tidak ada yang menyangka bahwa orang yang mengemudi dalam keadaan mabuk akan mengemudikan begitu banyak kendaraan, sehingga mereka tidak dapat menjualnya secepat orang mabuk. Jadi itulah mengapa saya datang dengan ide - mengirim mereka ke Ukraina," jelas Poznaks.

Ia tertawa ketika menemukan sebuah bendera Rusia yang disematkan di salah satu kendaraan yang disita, yang ditinggalkan oleh pemiliknya.

Diketahui, Twitter Convoy telah mengirimkan sekitar 1.200 kendaraan, setelah mengumumkan permohonan sumbangan di Twitter beberapa hari setelah invasi Rusia dimulai pada 24 Februari tahun lalu. Konvoi ini berhasil mengumpulkan 2 juta euro (2,1 juta dolar AS) untuk pembelian kendaraan, renovasi dan logistik pada tahun 2022.

Sementara itu, Menteri Keuangan Latvia Arvils Aseradens mengatakan, pemerintah terinspirasi oleh keberhasilan LSM tersebut untuk membatalkan upaya pelelangan kendaraan: "Kami berkata, baiklah, Anda bisa mengambil mobil-mobil itu... dan (Poznak) berkata, 'Oh, itu sangat bagus!"

"Kami siap melakukan apa saja untuk mendukung warga Ukraina," tandasnya.

Tahun lalu, polisi Latvia mencatat ada 4.300 pengemudi ditemukan mengemudi melebihi batas di jalan-jalan Latvia tahun lalu dan terlibat dalam hampir seribu kecelakaan.