Keluarga Korban Tewas Diduga Ditabrak Anak Petinggi Polri Kaget Rumahnya Didatangi Polisi

JAKARTA - Keluarga pengemudi motor, Syamil (18) yang tewas ditabrak pengemudi mobil Mercedes-Benz (Mercy) mengaku kaget saat rumahnya di datangi Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.

Kaka korban, N mengatakan Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan mendatangi rumahnya pada Kamis, 30 Maret, sekira malam hari.

“Kasat datang tiba-tiba. Malam Jumat atau Kamis malam. Sama jajarannya empat orang,” kata N saat dikonfirmasi, Minggu, 2 April.

N mengungkapkan tujuan jajaran Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan mendatangi rumahnya perihal penjelasan soal kejadian kecelakaan yang mengakibatkan Syamil meninggal dunia.

Kendati demikian, N juga menilai kedatangan jajaran Satlantas Polres Metro Jaksel lantaran kasus yang meinimpa adik kesayangannya viral di media sosial.

"Tujuan awal hanya menjelaskan saja sih, menjelaskan kalau misalkan sudah melakukan proses setelah berita naik di media," ucapnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kedatangannya ke rumah keluarga korban bukan karena pemberitaan yang viral di media.

Ia menuturkan, kedatangannya adalah untuk menjelaskan terkait proses penyelidikan kasus kecelakaan tersebut.

"Kedatangan saya ke situ sebetulnya menjelaskan bahwa prosesnya itu sudah sejauh mana. Jadi tujuannya itu. Bukannya kita takut atau setelah viral, nggak juga. Karena dia viralin ya kita harus jawab. Karena beberapa kali dipanggil ke Polres kan beliau mungkin belum ngerti," kata Bayu.

Sebelumnya diberitakan, insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan pengendara motor Syamil meninggal dunia karena diduga ditabrak anak pejabat polri di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12 Maret.

N menjelaskan kejadian itu bermula saat adiknya Syamsil bersama temannya, Bayu, berboncengan menaiki sepeda motor dari arah Cilandak menuju rumahnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tiba-tiba datang pengendara mobil Mercedes Benz (Mercy) dari arah Mampang menabrak motor yang ditunggapi Syamsil dan Bayu di Jalan Masjid Almakmur No 99, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Minggu, 12 Maret.

“Pengemudi Mercy berusaha kabur namun dikejar oleh ojol (ojek online) dan warga. Akhirnya dapet,” kata N saat dikonfirmasi, Jumat, 31 Maret.

“(Sementara) adikku (Syamil) meninggal di tempat. Kalau yang satu sepertinya dalam keadaan kritis,” sambungnya.

Lebih lanjut, Syamil dan Bayu, serta pelaku ikut dibawa ke RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun, setibanya di sana, pengemudi Mercy inisial MMI diduga anak petinggi Polri itu justru menghilang.

“Sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka. Kami kan pikir adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tau dia ke mana-kemana,” ucapnya.

Lebih lanjut, N mengaku menerima surat dari kepolisian terkait data pelaku.

Kemudian disebutkan bila terduga pelaku yang mengemudikan mobi Mercy tinggal di Komplek Polri.

“Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya di Kompleks Polri. Kami dapatkan informasi bahwa pelaku diduga anak petinggi Polri,” ucapnya.