Bluesky Pesaing Twitter Jadi Mesin Pencari dengan Bangun Pasar Algoritme!
JAKARTA - Jejaring sosial alternatif Twitter, Bluesky, berencana membuat pasar algoritme yang menguntungkan pengguna. Para pengguna nantinya dapat mengontrol cara konten difilter dan diurutkan di platform tersebut.
CEO Bluesky Jay Graber dalam unggahan blog-nya menjelaskan, dia bertujuan untuk menggantikan algoritme master konvensional, yang dikendalikan oleh satu perusahaan, dengan pasar algoritme yang terbuka dan beragam.
Untuk mewujudkan misi tersebut, Bluesky meluncurkan AT Protocol v1 (ATP). Algoritme di ATP akan bertindak sebagai layanan agregator, mirip dengan mesin pencari.
"Bagi pengguna, kemampuan untuk menyesuaikan umpan mereka akan memberi mereka kendali kembali atas sumber daya mereka yang paling berharga, seperti perhatian mereka," ungkap Graber, dikutip Sabtu, 1 April.
"Untuk pengembang, pasar algoritme terbuka akan memberikan kebebasan bereksperimen dan menerbitkan algoritme yang dapat digunakan siapa saja," imbuhnya.
Pengguna dapat menemukan, membagikan, dan menambahkan algoritme ke klien mereka. Berkat desain UX, pengguna dapat dengan mudah untuk beralih di antara algoritme favorit atau melihat feed multi-algoritma.
Graber menyadari, kemajuan terbaru dalam pembelajaran mesin akan memudahkan untuk bereksperimen dengan cara-cara baru dalam menyusun konten.
Baca juga:
"Meskipun algoritme feed dan penelusuran adalah fokus utama di sini, kami menggunakan pendekatan serupa untuk menangani reputasi, pelabelan misinformasi, dan moderasi," jelas Graber.
Bluesky saat ini sedang mengerjakan feed API untuk pengembang, serta sistem pemilihan feed yang pada akhirnya akan memungkinkan pengguna untuk menelusuri feed pihak ketiga serta diintegrasikan ke dalam timeline mereka.
Terakhir, pengguna juga bisa memilih algoritme mereka sendiri, termasuk umpan kronologis, yang dapat mengatasi reaksi balik terhadap manipulasi algoritme yang dirasakan dari garis waktu pengguna lain.