JAKARTA - Entertainment Software Association dan penyelenggara ReedPop telah mengonfirmasi bahwa perhelatan Electronic Entertainment Expo (E3) tahun ini telah dibatalkan.
Diumumkan pada bulan Juni tahun lalu E3 seharusnya diadakan mulai tanggal 13 Juni hingga 16 Juni di Los Angeles Convention Center dan akan menjadi acara E3 tatap muka pertama sejak 2019.
Pada tahun 2020 lalu, acara tersebut dibatalkan karena pandemi COVID-19, dan meskipun versi digital diadakan pada tahun 2021, acara tersebut dibatalkan lagi pada tahun 2022 dalam upaya untuk fokus pada "menampilkan yang direvitalisasi" yang akan menetapkan standar baru untuk hybrid.
Kabar ini muncul karena beberapa nama besar di industri gim, seperti Xbox, Nintendo, PlayStation, dan Ubisoft secara resmi mengatakan bahwa mereka tidak akan menghadiri E3 2023.
Dua sumber yang mengonfirmasi kepada IGN mengatakan bahwa organisasi tersebut mengumumkan pembatalan E3 melalui email yang dikirimkan kepada anggotanya.
BACA JUGA:
Email tersebut mengatakan bahwa meskipun E3 "tetap menjadi acara dan merek yang dicintai" namun versi 2023 "tidak mendapatkan minat berkelanjutan yang diperlukan untuk melaksanakannya dengan cara yang akan menunjukkan ukuran, kekuatan, dan dampak industri kami."
Menyusul laporan IGN, ESA mengeluarkan pernyataan publik berikut dari Kyle Marsden-Kish, VP Global Gaming, ReedPop:
"Ini adalah keputusan yang sulit karena semua upaya yang kami dan mitra kami lakukan untuk mewujudkan acara ini, tetapi kami harus melakukan apa yang benar untuk industri dan apa yang benar untuk E3. Kami menghargai dan memahami bahwa perusahaan yang tertarik tidak akan menyiapkan demo yang dapat dimainkan dan bahwa tantangan sumber daya membuat berada di E3 musim panas ini menjadi kendala yang tidak dapat mereka atasi. Bagi mereka yang benar-benar berkomitmen pada E3 2023, kami mohon maaf kami tidak dapat menampilkan karya yang layak Anda dapatkan dan yang Anda harapkan dari pengalaman acara ReedPop."