Penumpang Diizinkan Berbuka di KRL, Tapi Wajib Jaga Kebersihan dan Hindari Makanan Berbau Menyengat
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter memberlakukan aturan khusus selama bulan Ramadan. Penumpang diperbolehkan membatalkan puasanya saat berada di dalam kereta rel listrik (KRL).
"Saat masuk waktu berbuka puasa, para pengguna yang sedang dalam perjalanan menggunakan commuterline diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan makanan dan minuman ringan satu jam setelah waktu berbuka puasa," kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Maret.
Anne mengatakan petugas nantinya akan menyampaikan waktu berbuka. Namun, penumpang harus tetap memperhatikan kebersihan dan tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang berbau menyengat.
"Kami juga mengajak saat membatalkan puasa dengan makan dan minum secara tidak berlebihan dan hindari makan atau minum yang berbau menyengat," tegasnya.
Baca juga:
- KPK Ingatkan Pengacara Lukas Enembe Tak Sembarangan Bertindak di Luar Norma Hukum Saat Beri Pembelaan
- MAKI Bakal Laporkan PPATK ke Bareskrim Buntut Pernyataan Arteria Dahlan Soal Ancaman Penjara Pembocor Transaksi Janggal
- Jokowi Larang Pejabat Bukber, Yusril Khawatir Pemerintah Disebut Anti-Islam
- Pasangan Bule Polandia di Bali yang Viral karena Bikin Tenda Saat Nyepi Dibawa ke Imigrasi
Operasional pelayanan perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta-Solo dipastikan Anne tetap berjalan normal. Ada 1.099 perjalanan tiap harinya yang dimulai sejak pukul 04.00 WIB-24.00 WIB.
"Sedangkan Yogya-Solo sebanyak 20 perjalanan pada weekday dan 24 perjalanan pada weekend," jelas Anne.
Penumpang diminta untuk menjalankan aturan dan syarat yang sudah ditetapkan. Anne juga mengingatkan mereka menghindari pemberangkatan di jam sibuk.
"Hindari pemberangkatan di jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Informasi kepadatan di stasiun, posisi real time kereta, dan jadwal kereta pengguna dapat melihat melalui aplikasi C-Access," pungkasnya.