Angkot Berhenti Sembarangan dan Banyak Parkir Liar, Macet di Pasar Tanah Abang Seperti ‘Tidak Ada Obatnya’
JAKARTA - Mendekati bulan suci Ramadan yang diprediksi jatuh pada hari Kamis, 23 Maret, besok, kawasan Pasar Tanah Abang mulai dipadati para pengunjung. Kedatangan para pengunjung tak lain untuk berbelanja berbagai kebutuhan Ramadan seperti buah kurma, sarung, mukena, sajadah hingga busana muslim.
Namun, kepadatan para pengunjung Pasar Tanah Abang baik yang menggunakan moda transportasi umum maupun kendaraan pribadi tidak diimbangi dengan lahan parkir yang ada. Sehingga kawasan itu semakin padat dan arus lalu lintas yang tidak beraturan menimbulkan simpul kemacetan parah.
Kemacetan mulai terjadi di Jalan Kebon Jati dari arah Jalan KS Tubun menuju arah Jalan Fachrudin. Kemacetan ini disebabkan karena banyaknya angkutan umum dan online yang menurunkan penumpang tidak pada tempat (halte) semestinya.
Imbas kemacetan di sepanjang Jalan Kebon Jati juga mengakibatkan tersendatnya arus lalin ke arah Jalan Jembatan Tinggi, mulai dari pertigaan di seberang Blok F Pasar Tanah Abang. Di pertigaan ini juga marak angkutan umum yang berhenti disembarang tempat untuk mencari penumpang.
Imbas dari angkutan umum yang parkir sembarang itu menimbulkan kemacetan panjang hingga ke Jalan Jati Baru Raya, dekat JPM Stasiun Tanah Abang. Bahkan, buntut kemacetan mengular hingga kolong Flyover Jati Baru arah ke Pasar Tanah Abang.
Selain itu, di titik lainnya seperti di depan Blok A, Blok B dan Metro Pasar Tanah Abang juga kerap terjadi kemacetan di Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Fachrudin. Kemacetan di Jalan KH Mas Mansyur terjadi mulai dari arah TPU Karet Bivak hingga Flyover Jati Baru. Begitupun arah sebaliknya di Jalan Fachrudin yang lokasinya berseberangan dengan Jalan KH Mas Mansyur.
Baca juga:
Kemacetan ini rata-rata disebabkan oleh banyaknya angkutan umum dan angkutan online yang melakukan aktivitas turun naik penumpang sembarangan.
Meski terdapat pos pantau milik Dinas Perhubungan, namun tidak terdapat petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat yang melakukan penguraian kemacetan dan penataan angkutan umum di lokasi. Tidak ada petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat yang melakukan pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang.
Fenomena ini nyaris setiap hari terjadi. Hingga kini, pemerintah belum menemukan formula khusus untuk menangani masalah kemacetan yang terus terjadi di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu.
Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, kondisi lalu lintas dan kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang hingga sekarang memang sangat parah.
"Kemacetan disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang parkir sembarang di badan jalan dan angkutan umum yang ngetem sembarangan," kata Azas Tigor kepada VOI, Rabu, 22 Maret.
Azas meminta pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar konsisten dalam melakukan penindakan di kawasan Pasar Tanah Abang. Sehingga, kondisi kemacetan di sekitar Pasar Tanah Abang tidak terus berlarut setiap tahun.
"Perlu ada ketegasan dan konsistensi Dishub dalam penindakan terhadap pengguna jalan yang parkir sembarangan dan ngetem semaunya," ujarnya.
Pembenahan situasi lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang secepatnya harus dibenahi. Pasalnya, minimnya lahan parkir dan banyaknya pengunjung kerap dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk meraup keuntungan secara ilegal, misalnya seperti menjamurnya parkir liar kendaraan dan tempat ngetem angkutan umum yang juga kerap di pungli.
"Kondisi ini jika dibiarkan akan menimbulkan masalah sosial, kemudian seperti premanisme dan pemerasan terhadap pengguna jalan," paparnya.