Terima Kunjungan Presiden Xi Jinping, PM Mishustin: Ini Keunikan Hubungan Rusia-China
JAKARTA - Perdana Menteri Mikhail Mishustin memuji hubungan Rusia dan China yang memasuki era baru, saat menerima kunjungan Presiden Xi Jinping di Russian Government House, Hari Selasa.
Perdana Menteri Mishustin secara pribadi menyambut langsung Presiden Xi. Setelah jabat tangan tradisional dengan latar belakang bendera nasional dan seremoni foto bersama, keduanya bergegas melakukan pembicaraan.
"Selamat datang, Presiden Xi Jinping, senang bertemu dengan Anda. Selamat datang di Wisma Pemerintah Rusia," kata PM Mishustin, melansir TASS 21 Maret.
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas terpilihnya kembali Anda sebagai Presiden Republik Rakyat Tiongkok. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian besar yang Anda berikan pada pengembangan persahabatan dan kemitraan antara Rusia dan Tiongkok," tambah PM Mishustin.
Dalam kesempatan itu, PM Mishustin juga menekankan pentingnya fakta kunjungan luar negeri pertama Presiden Xi Jinping setelah terpilih kembali adalah ke Rusia.
"Ini menunjukkan keunikan hubungan Rusia-China yang memasuki era baru," sebut PM Mishustin.
Sementara mengutip The National News, Presiden Xi Jinping mengatakan telah mengundang Vladimir Putin untuk mengunjungi China akhir tahun ini.
Baca juga:
- Berencana Kembali Bakar Al-Qur'an saat Ramadan Dimulai, Politisi Denmark Rasmus Paludan Dilarang Masuk Inggris
- Kementerian Pertahanan UEA Sebut Meriam Berbuka Puasa Siap Beroperasional Selama Ramadan 2023
- Pakar PBB Sebut Kekerasan yang Dilakukan Aparat Iran Dapat Dianggap Sebagai Kejahatan Kemanusiaan
- Jelang Pertemuan Resmi dengan Presiden Putin Hari Ini, Xi Jinping: Mengembangkan Hubungan Baik China-Rusia Adalah Pilihan Strategis
"Kemarin, saya mengundang Presiden Putin untuk mengunjungi Tiongkok tahun ini, pada waktu yang tepat baginya," ungkap Presiden Xi di sela-sela pertemuan dengan PM Mishustin.
Presiden Xi menggambarkan China dan Rusia sebagai "kekuatan tetangga yang besar" dan "mitra strategis".
Ia menambahkan, Perdana Menteri China Li Qiang, yang mulai menjabat bulan ini, akan "terus memprioritaskan kemitraan strategis menyeluruh antara Cina dan Rusia".