Bank AS Kolaps, Cryptocurrency Jadi Kambing Hitam
JAKARTA - Baru-baru ini, Senator Michael Bennet dari Colorado mengungkapkan pandangannya terkait penutupan bank yang ramah terhadap cryptocurrency, Signature Bank. Bank ini ditutup dengan adanya campur tangan dari Federal Reserve dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Menurut Bennet, bank dengan klien cryptocurrency tersebut tidak membuat keputusan yang "prudentially sound" saat beroperasi. Informasi saja, "prudentially sound" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu tindakan atau keputusan yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau perusahaan yang bertanggung jawab secara finansial dan mempertimbangkan segala risiko yang mungkin terjadi.
Dalam kesempatan berbicara di hadapan Komite Keuangan Senat pada Kamis, 16 Maret, Bennet menarik perbandingan antara hubungan bank dan perusahaan cryptocurrency dengan institusi dan toko ganja. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya didukung oleh semua legislator AS, karena ada beberapa yang percaya bahwa kripto sedang dijadikan kambing hitam dalam kebijakan perbankan yang gagal dilakukan oleh Federal Reserve.
Menurutnya, Signature Bank gagal karena hampir 20 persen dari depositnya berasal dari cryptocurrency. Padahal, bank tersebut dilarang untuk berhubungan dengan perusahaan ganja, nyatanya malah menyalahkan cryptocurrency yang tidak stabil dan sulit dipahami.
Baca juga:
Meski begitu, tidak semua anggota kongres memiliki pandangan yang sama tentang penutupan Signature Bank. Mantan anggota DPR AS Barney Frank baru-baru ini mengatakan bahwa sebelum tindakan yang diambil oleh New York Department of Financial Services (NYDFS), tidak ada masalah dengan solvabilitas Signature Bank.
Pada Rabu, 15 Maret, anggota kongres AS Tom Emmer menulis surat kepada Ketua FDIC, Martin Gruenberg, mempertanyakan beberapa laporan yang menunjukkan bahwa lembaga tersebut telah menggunakan bank sebagai senjata untuk menyerang industri cryptocurrency. Ia menilai tindakan semacam ini dapat berdampak buruk karena akan mendorong perusahaan-perusahaan tersebut ke pasar yang tidak teratur, tidak stabil, dan tidak aman.
Cathie Wood dari Ark Invest juga menanggapi surat Tom Emmer dengan menyatakan bahwa ia juga percaya "regulator memanfaatkan cryptocurrency sebagai kambing hitam atas kelalaian pengawasan perbankan tradisional mereka sendiri".
Wood menyalahkan kebijakan The Fed sebagai penyebab utama di balik kegagalan bank-bank minggu lalu. Menurutnya, cryptocurrency dapat menjadi solusi atas kegagalan pusat, kegelapan, dan kesalahan regulasi dalam sistem keuangan tradisional.
Dalam pandangannya, kripto telah menjadi kambing hitam atas kesalahan kebijakan, dan ini dapat membuat cryptocurrency bermigrasi ke luar negeri sehingga merugikan AS sebagai salah satu inovasi penting dalam sejarah keuangan.