Israel Tangkap Pria Palestina Pelaku Penembakan di Tepi Barat saat Pembicaraan Damai Jelang Ramadan Digelar

JAKARTA - Seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan pada Hari Minggu ke arah pasangan Israel di dalam mobil mereka, sebelum kemudian dibalas dan melukai pria itu di sebuah kota Tepi Barat.

Para pejabat Israel mengatakan, warga Israel yang terluka, yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat dan tentara di tempat kejadian membalas tembakan, melukai pria bersenjata itu, yang kemudian dikejar oleh tentara dan ditangkap.

Layanan ambulans Israel mengatakan bahwa mereka telah merawat seorang pria yang tertembak di Huwara. Seorang paramedis, yang merupakan salah satu orang pertama yang tiba di tempat kejadian, mengatakan di Radio Israel, seorang pria Israel terluka saat ia duduk di dalam mobil bersama istrinya.

Media Israel melaporkan, pria yang terluka itu adalah mantan Marinir AS yang sekarang tinggal di sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat, di mana dia adalah seorang instruktur keamanan. Duta Besar AS untuk Israel mengonfirmasi, seorang warga negara AS telah terluka dalam serangan tersebut. Kedutaan menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Insiden ini terjadi ketika para pejabat Israel dan Palestina mengadakan pembicaraan yang didukung oleh AS di Mesir, yang bertujuan untuk meredakan kekerasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Insiden ini terjadi di Huwara, di mana bulan lalu seorang pria bersenjata dari kelompok militan Islam Hamas menembaki sebuah mobil dan menewaskan dua pemukim Israel, juga bertepatan dengan hari di mana para pejabat Israel dan Palestina mengadakan pembicaraan de-eskalasi.

Para pemukim menanggapi insiden bulan lalu dengan membakar rumah-rumah dan mobil-mobil, serta menewaskan seorang warga Palestina dalam sebuah amukan yang digambarkan oleh seorang komandan militer senior sebagai "pogrom".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang serangan penembakan Hari Minggu.

"Perdana Menteri mengatakan kepada Presiden Biden, Israel akan terus mengambil tindakan di mana saja terhadap teroris dan arsitek terorisme," kata kantor PM Netanyahu, melansir Reuters 20 Maret.

Terpisah, Hamas, yang memerintah Jalur Gaza dan juga memiliki anggota di Tepi Barat, telah mengecam pembicaraan de-eskalasi Israel-Palestina yang berlangsung bulan lalu di Yordania dan pada Hari Minggu di Mesir.

Mereka mengatakan, serangan kemarin merupakan respon alamiah terhadap pendudukan Israel, meskipun mereka tidak mengaku bertanggung jawab.

Pria bersenjata Hamas yang bertanggung jawab atas serangan bulan lalu dibunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah serangan di kamp pengungsi di Kota Jenin, Tepi Barat, awal bulan ini.

Diketahui, Tepi Barat telah mengalami lonjakan konfrontasi, dengan serangan militer hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan pemukim di tengah serentetan serangan oleh warga Palestina.

Pembicaraan Hari Minggu bertujuan untuk mencegah insiden lebih lanjut ketika bulan suci Ramadan dimulai akhir pekan ini.

Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan menewaskan lebih dari 200 warga Palestina, termasuk para pejuang dan warga sipil. Sementara, lebih dari 40 warga Israel dan tiga warga Ukraina tewas dalam serangan-serangan yang dilancarkan oleh warga Palestina.