Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina dalam Bentrokan di Tepi Barat
Ilustrasi pasukan Israel. (Wikimedia Commons/Israel Police)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara Israel kembali menembak mati seorang Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Hari Rabu, petugas medis dan kelompok militan mengatakan, dalam bentrokan yang meletus setelah serangan penangkapan.

Ini adalah kedua kalinya dalam dua hari pasukan Israel membunuh seorang Palestina dalam serangan larut malam, setelah serangan penangkapan sehari sebelumnya.

Militer Israel mengatakan, pasukannya telah menangkap dua tersangka dalam apa yang disebutnya sebagai "kegiatan kontra-terorisme" di Kota Jenin. Selanjutnya dikatakan, puluhan warga Palestina melemparkan batu dan sejenis petasan dan menembaki tentara, yang menanggapi dengan amunisi hidup.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk serangan itu, dengan mengatakan pria yang terbunuh, Ahmad Massad, telah dieksekusi dengan cepat, melansir Reuters 27 April.

Video yang beredar di media sosial tampaknya menunjukkan setidaknya satu orang Palestina menembakkan senapan di jalan ketika lebih banyak suara tembakan terdengar.

Kelompok militan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, Massad adalah salah satu anggotanya dan bahwa dia telah dibunuh "saat dia menghadapi pasukan pendudukan".

Diketahui, Israel telah meningkatkan serangan di Tepi Barat menyusul serangkaian serangan mematikan Palestina dan Arab baru-baru ini, yang menewaskan 14 orang di negara itu termasuk tiga petugas polisi.

Serangan berikutnya ke kota-kota Palestina telah memicu bentrokan mematikan, di mana setidaknya 17 warga Palestina, termasuk pria bersenjata dan warga sipil, telah dibunuh oleh pasukan Israel.

Pada awal Ramadan 1443 lalu, pesan sejuk datang dari dua tokoh di Timur Tengah, saat Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menelpon Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengharapkan kedamaian dan ketenangan selama Ramadan

Menteri Gantz mengucapkan selama memasuki Bulan Ramadan yang diberkati dalam panggilan telepon dengan Presiden Abbas.

"Ramadan harus menjadi bulan damai dan tenang, bukan periode yang ditandai dengan teror," ujar Menteri Gantz kepada Presiden Abbas, mengutip The National News.

Tahun lalu selama Ramadan, bentrokan yang berkobar antara pasukan Israel dan warga Palestina yang mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem timur, menyebabkan konflik yang menghancurkan selama 11 hari antara Israel dan penguasa Jalur Gaza, Hamas.