Diklaim Coba Tikam Tentara Israel, Warga Palestina Ditembak Mati
Ilustrasi militer Israel (Unsplash/Timon Studler)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang warga Palestina mencoba menikam seorang tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Hari Senin, ditembak mati sebagai respon sebut tentara.

Dalam insiden terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang lansia Palestina meninggal karena luka-luka yang dideritanya hampir dua minggu lalu, ketika dia ditabrak oleh sebuah kendaraan dalam dinas kepolisian Israel.

Kekerasan telah membara di Tepi Barat, di antara wilayah yang Palestina cari untuk sebuah negara, sejak pembicaraan damai yang didukung Amerika Serikat dengan Israel terhenti pada tahun 2014.

Video yang beredar di media sosial, dan tampaknya diambil oleh seorang pengendara motor, menunjukkan seorang pria tergeletak di jalan di persimpangan Gush Etzion di Tepi Barat, dengan pisau di tangan, ketika tiga tentara mendekat dengan senapan yang diarahkan padanya, mengutip Reuters 17 Januari.

Seorang juru bicara militer mengatakan, seorang pria muncul dari sebuah mobil dan mencoba menikam seorang tentara, yang menembaknya hingga tewas, dan kendaraan itu telah melarikan diri dari tempat kejadian. Pejabat militer Israel lainnya mengidentifikasi, orang yang tewas itu sebagai orang Palestina dari desa terpencil.

Di kota terdekat Hebron, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian Suleiman al-Hathalin yang berusia 75 tahun, seorang pengunjuk rasa veteran menentang permukiman Tepi Barat Israel.

Dia telah berdiri di depan sebuah truk derek yang telah dikirim ke desanya Um El-Kheir untuk menyita mobil tanpa izin pada 5 Januari, ungkap seorang kerabatnya, Hazem al-Hathalin.

Dia mengatakan, Suleiman al-Hathalin sengaja ditabrak oleh truk, yang "melindasnya dengan roda depan dan belakang" sebelum pergi. Sementara, juru bicara polisi Israel tidak segera berkomentar.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh surat kabar Haaretz Israel pada 14 Januari, polisi mengatakan warga Palestina telah melemparkan batu ke truk dan pasukan polisi yang menyertainya, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk berhenti dan membantu seorang pria yang naik ke kendaraan dan jatuh.

Terpisah, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan di Facebook, mendiang Suleiman "mati karena membela desanya".

Sementara, penduduk desa mengatakan kendaraan yang polisi coba derek dibeli dari orang Israel dengan harga murah setelah mereka gagal melewati inspeksi kelayakan jalan tahunan di Israel.