Pakaian Antariksa Misi Artemis III ke Bulan Terungkap, Astronot Bisa Bebas Gerak!
JAKARTA - Selain memilih Axiom Space untuk peluncuran pribadi ini, NASA juga memilih perusahaan untuk mengembangkan pakaian antariksa untuk berjalan di Bulan atau moonwalking, yang akan digunakan pada program Artemis III.
Keduanya baru saja meluncurkan prototipe pakaian luar angkasa yang dibuat oleh desainer kostum For All Mankind, dan akan digunakan astronot untuk berjalan di dekat Kutub Selatan bulan.
Desainnya dibentuk agar astronot lebih leluasa. Ini juga lebih fleksibel daripada pakaian sebelumnya, dan termasuk alat berorientasi eksplorasi.
Dibekali helm, yang memiliki lampu dan kamera HD untuk berbagi pengalaman. Untuk memasuki setelan itu, astronot akan masuk melalui palka di ransel pendukung kehidupan.
Dengan lebih banyak sambungan, astronot dapat dengan mudah berlutut dan bergerak, sedangkan sarung tangan dirancang untuk penggunaan jangka panjang dalam gayaberat mikro.
Pakaian antariksa ini, tentu saja didesain untuk menangani suhu dingin yang ekstrem di area yang dibayangi secara permanen di Bulan, bahkan sampai ke sepatu bot.
Baca juga:
- Snapchat Cegah Remaja Tonton Konten Sensitif dengan Hadirkan Fitur Baru
- Apple Pilih Tunda Bonus dan Batasi Perekrutan Ketimbang PHK
- Pemerintahan Biden Meminta Pemilik TikTok Melepaskan Saham Atau Menghadapi Kemungkinan Larangan di AS
- Euler Finance Kirim Ultimatum pada Penjahat yang Curi Rp3 Triliun dalam Serangan Siber
Prototipe yang diluncurkan memang berwarna hitam, tetapi yang akan digunakan astronot lain adalah berwarna putih untuk melindungi astronot dari panas yang ekstrim.
Melansir Engadget, Kamis, 16 Maret, misi Artemis III saat ini dijadwalkan akan meluncur para Desember 2025. Ini akan mewakili pendaratan bulan berawak pertama sejak Apollo 17 pada 1972, dan siap untuk membawa wanita pertama yang berjalan di Bulan serta orang kulit berwarna pertama.
Dua orang yang mencapai permukaan bulan itu akan tinggal di sana kurang dari seminggu dan melakukan sebanyak empat moonwalk yang mencakup ekspedisi penjelajah dan pengumpulan sampel es.
Sementara, dua anggota kru lainnya tetap berada di kapsul Orion yang akan menjemput kru saat kembali menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX, Starship.