Bos Pertamina: Pembangunan Buffer Zone Tak Boleh Berhenti di Depo Plumpang
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, tidak hanya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang yang harus membenahi kawasan penyanggahnya atau buffer zone, tapi juga depo di kota-kota besar lainnya.
“Kondisi ini (perluasan) bukan hanya di Plumpang, tapi juga di beberapa daerah, khususnya TBBM di kota-kota besar. Pembangunan buffer zone tak boleh hanya berhenti di Plumpang,” katanya dalam rapat dengan komisi VI DPR, Selasa, 14 Maret.
Lebih lanjut, Nicke mengaku sudah melakukan identifikasi aset-aset vital yang perlu dilakukan pembenahan. Di antaranya adalah kilang dan TBBM.
“Perlunya buffer zone di aset-aset kami sudah identifikasi di tempatnya Pak Alfian (Dirut Patra Niaga) ada 9 lokasi yang perlu dilakukan buffer zone, di kilang ada 3 lokasi,” jelasnya.
Untuk menghindari insiden serupa, menurut Nicke, harus diselesaikan masalahnya yakni memperluas buffer zone.
Nicke tak menampik perluasan buffer zone ini akan berdampak pada relokasi sebagian warga.
Baca juga:
- Cegah Ledakan seperti di Depo Pertamina Plumpang, Pupuk Indonesia Siapkan Langkah Mitigasi
- Keberadaan Buffer Zone Dianggap Penting untuk Objek Vital Nasional
- Anak Buah Menteri BUMN: Depo Pertamina Plumpang Masih Beroperasi Tiga Tahun ke Depan
- Depo Pertamina Plumpang Dibuat Buffer Zone 50 M, KBUMN Serahkan Nasib Warga ke Pemprov DKI
Karena itu, kata Nicke, pihaknya akan menyiapkan anggaran untuk ganti untung kepada warga yang terdampak dari perluasan buffer zone di aset vital Pertamina.
“Maka yang paling urgent adalah buffer zone untuk dilakukan. Untuk itu tentu akan ada pembebasan, akan ada kompensasi, akan ada ganti untung sesuai dengan skema atau aturan yang berlaku,” ucapnya.