Masih di Indonesia, Polri Deteksi Keberadaan Buronan Jepang Yusuke Yamazaki
JAKARTA - Polri menyatakan buronan kepolisian Jepang, Yusuke Yamazaki, telah terdeteksi keberadaannya. Saat ini, ia masih berada di wilayah Indonesia.
"Keberadaan yang bersangkutan, Yamazaki Yuzuke masih terdeteksi di wilayah Indonesia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin, 13 Maret.
Tetapi, tak dirinci mengenai lokasi pasti dari warga negara asing (WNA) Jepang tersebut. Alasannya, bila disampaikan secara gamblang dapat mengganggu proses penangkapan.
Ramadhan hanya menekankan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri akan berupaya sesegera mungkin untuk menangkapnya. Sehingga, Yusuke Yamazaki dapat diserahkan ke otoritas Jepang.
"Yang jelas sudah terdeteksi jejak-jejaknya tuh sudah dideteksi oleh kita," sebutnya.
Di sisi lain, dijelaskan proses pencarian terhadap Yusuke Yamazaki berdasarkan blue notice yang diajukan otoritas Jepang kepada Interpol. Sehingga, Polri memiliki kewajiban untuk membantu penangkapannya
"Polri terus melakukan pencarian terhadap subjek Interpol, blue notice warga negara Jepang tersebut," kata Ramadhan.
Dari informasi yang dihimpun, Yusuke Yamazaki adalah mantan presiden Nishiyama Farm, perusahaan manajemen peternakan wisata di Kota Akaiwa, Prefektur Okayama.
Baca juga:
- Buronan Jepang Yusuke Yamazaki Kabur ke Indonesia, Polri: Kecil Kemungkinan Bisa Lolos
- Polri Cek Kabar Kepolisian Jepang Minta Bantuan Tangkap Tersangka Penipuan Yusuke Yamazaki
- Ukraina Tahan Pejabat Terkait Hancurnya Pesawat Kargo Terbesar di Dunia pada Awal Invasi Rusia
- Kejati Aceh Butuh 4 Tahun Lebih Sedikit Tangkap Buronan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas
Nishiyama Farm dilaporkan mengembangkan bisnis pengambilan simpanan untuk produk pertanian. Tapi sebenarnya itu bukan bisnis melainkan grup diduga penipu.
Mereka menipu orang dari uang tunai dengan kedok deposit dan lima anggota lainnya ditangkap dan diadili. Dua dari mereka mendapatkan hukuman dan sisanya diadili. Yamazaki adalah satu-satunya yang tersisa dan dia adalah kepala kelompok penipuan tersebut.