Muqtada al-Sadr Desak Serial Drama Termahal Arab untuk Ramadan Tentang Khalifah Muawiyah Ditarik
JAKARTA - Ulama Irak Muqtada al-Sadr mendesak MBC Group milik Arab Saudi, untuk tidak menyiarkan serial TV yang menggambarkan kehidupan pendiri Dinasti Umayyah, Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan, yang dijadwalkan tayang selama Ramadan.
Muawiyah dikabarkan menjadi serial drama TV Arab termahal dalam sejarah dengan biaya produksi sekitar 75 juta dolar AS atau sekira Rp158.750.000.000.
"Menyiarkan serial seperti itu bertentangan dengan kebijakan baru dan moderat yang ditempuh oleh negara-negara saudara Arab Saudi," tulis Al Sadr, dilansir dari The National News 13 Maret.
"Tidak perlu menyakiti perasaan saudara-saudara muslimmu di belahan bumi timur dan barat," sambungnya.
MBC Group adalah penyiar terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara. Acara tersebut menandai debut sutradara TV dari sutradara Palestina-Mesir Tariq al-Arian. Sementara, skenarionya ditulis oleh jurnalis Khaled Salah.
Produksi serial ini dimulai pada Bulan Juli di kota Hammamet Tunisia dengan adegan lain difilmkan Kairouan, juga di Tunisia.
Karakter Muawiyah diperankan oleh aktor Suriah Loujain Ismail, setelah aktor kawakan Palestina Ali Suleiman mundur dari peran tersebut.
Deretan bintang ternama lainnya yang terlibat dalam proyek ini misalnya Asma Jalal, Aisha bin Ahmed dan Jamila Chihi, berperan sebagai istri Muawiyah. Aktor Yordania Iyad Nassar memerankan Imam Ali bin Abi Thalib.
Kekhalifahan Umayyah memerintah sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Timur Tengah dari tahun 660 hingga 750 dan diperintah di bawah khalifah pertama Muawiyah. Putranya, Yazid bin Muawiyah memerintah sebagai khalifah Umayyah kedua.
Cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein, memprotes kekhalifahannya. Penganut Syiah menandai Asyura setiap tahun untuk berduka atas kematian Imam Hussein bin Ali, yang terbunuh dalam pertempuran di luar Karbala pada tahun 680 M oleh tentara Yazid bin Muawiyah.
Meskipun MBC belum menanggapi secara terbuka pernyataan Mr Sadr, MBC Media Solutions (MMS), cabang komersial dari MBC Group, mengumumkan jajaran acara-acara selama Ramadan 2023.
Baca juga:
- Petinggi Militer Klaim Iran Mampu Produksi Rudal Balistik untuk Sasar Target Bergerak di Lautan
- Arkeolog Ungkap Penemuan Patung Mirip Sphinx dan Kuil di Mesir, Diduga dari Era Romawi
- Diduga Diambil saat Masih Berupa Telur, Seekor Buaya Dikembalikan ke Kebun Binatang: Pemiliknya Dikenai Denda
- Ukraina Tahan Pejabat Terkait Hancurnya Pesawat Kargo Terbesar di Dunia pada Awal Invasi Rusia
"Kita semua tahu sekarang dampak dan jangkauan Ramadan. Kami bangga dengan peran kami sebagai MMS dalam memungkinkan merek menjadi bagian dari cerita dan narasi musim khusus ini dari tahun ke tahun," kata Kepala Eksekutif MMS Ahmed Al Sahhaf di Riyadh.
Acara-acara yang berfokus pada tokoh-tokoh Islam awal setelah zaman empat khalifah pertama dan Dinasti Umayyah, telah tayang ditelevisi sebelumnya.
Disutradarai oleh mendiang pembuat film Suriah yang berpengaruh Hatem Ali, MBC menyiarkan Saqr Quraish pada tahun 2002, menelusuri naik turunnya Dinasti Umayyah abad ke-7 dan ke-8. Pada tahun 2012, MBC memproduksi dan menyiarkan produksi pan-Arab Farouk Omar berdasarkan kehidupan Umar ibn Al Khattab, khalifah kedua.