Jarang Terjadi, Ibu Kepala Tentara Bayaran Rusia Grup Wagner Menang Banding di Pengadilan dan Lolos dari Sanksi Uni Eropa
JAKARTA - Ibu dari bos tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin memenangkan upaya hukum pada Hari Rabu, membatalkan sanksi Uni Eropa terhadapnya, dengan pengadilan memutuskan tidak ada bukti bahwa dia memikul tanggung jawab atas tindakannya.
Keputusan yang membebaskan Violetta Prigozhina (83) adalah contoh langka individu yang berhasil melawan sanksi Uni Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina. Uni Eropa diketahui telah memberlakukan sanksi terhadap hampir 1.700 orang dan entitas.
Putusan itu keluar ketika putranya, kepala kelompok tentara bayaran Wagner, mengklaim kemajuan baru bagi anak buahnya dalam pertempuran brutal untuk menduduki Kota Bakhmut di Ukraina.
Prigozhin menjadi salah satu wajah perang yang paling terlihat, merekrut ribuan tahanan untuk berperang demi Wagner, berseteru secara terbuka dengan Kementerian Pertahanan atas pasokan amunisi.
Tetapi, pengadilan tertinggi kedua UE mengatakan, blok itu gagal memberikan bukti peran ibu dalam tindakannya, dan daftar hitamnya "hanya didasarkan pada hubungan keluarga mereka".
Namun, seorang juru bicara UE mengatakan keputusan pengadilan hanya menyangkut daftar sanksi dari 23 Februari tahun lalu. Sementara keputusan 14 September untuk memperbarui penetapan itu masih berlaku.
Oleh karena itu, Prigozhina tetap tunduk pada pembekuan aset dan larangan bepergian, kata juru bicara tersebut, menambahkan blok tersebut sedang menganalisis keputusan tersebut dan implikasinya.
Ditanya mengenai keputusan terhadap ibunya, Prigozhin menjawab dengan ironi dan pembangkangan yang khas dirinya.
"Sayangnya, saya sedang dalam perjalanan bisnis di wilayah Donbas," katanya melalui layanan persnya, beberapa jam setelah dirinya difilmkan di depan sebuah tank dengan ledakan terdengar di latar belakang, melansir Reuters 9 Maret.
Dia mengatakan, ibunya telah memperjuangkan kasusnya sendiri, dan dia tidak punya rencana untuk menentang sanksi terhadap dirinya dan Wagner.
"Saya tidak akan menantang mereka dan saya yakin saat ini mereka dipaksakan dengan pembenaran penuh," tambahnya.
Diketahui, Uni Eropa semakin beralih ke daftar hitam pasangan dan anggota keluarga pejabat penting dan pengusaha yang dianggap bertanggung jawab atas perang Rusia melawan Ukraina, dengan mengatakan kerabat membantu melindungi aset dari sanksi untuk menghindari hukuman.
Dikatakan ketika Prigozhina masuk daftar hitam, dia memiliki hubungan bisnis dengan putranya.
Banding Prigozhina membuktikan Uni Eropa telah gagal, untuk menentukan alasan daftar hitamnya dan memberikan sanksi hanya untuk menekannya.
Baca juga:
- Tiga Militan Tewas Dalam Penyerbuan Pasukan Israel ke Tepi Barat
- Australia Bakal Cabut Persyaratan Tes COVID-19 Bagi Pelancong yang Datang dari China, Hong Kong dan Makau
- Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditahan, Bakal Dijerat Sejumlah Dakwaan Terkait Korupsi dan Pencucian Uang
- Buka Suara Mengenai Keputusannya untuk Tetap Mempertahankan Bakhmut, Presiden Zelensky: Ini Taktis Bagi Kami
"Tidak dapat disimpulkan secara sah dari hubungan dengan putranya, dia mungkin telah berkontribusi untuk mengkompromikan integritas teritorial Ukraina," menurut informasi yang menjelaskan gugatannya yang diterbitkan oleh Pengadilan.
"Itu tidak meyakinkan, tentu saja semua orang di UE lebih suka melihat keputusan yang berlawanan," kata seorang pejabat UE yang berbicara dengan syarat anonim karena sifat hukum dari masalah tersebut. "Tapi kita harus menganalisisnya sekarang dan memahami pembenarannya. Mungkin tidak semuanya hilang."
Pejabat itu menambahkan, opsi UE sekarang adalah menghapus daftar Prigozhina, mengajukan banding atas keputusan tersebut atau mendaftarkannya kembali dengan lebih banyak bukti.