Komunitas Trail Rusak Kawasan Ranca Upas Bandung, Bupati: Panitia Harus Bertanggung Jawab
JABAR - Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta penitia kegiatan motor trail yang merusak lingkungan di kawasan Ranca Upas Bandung bertanggung jawab.
Dadang menegaskan pihaknya tidak pernah mendukung kegiatan tersebut. Dia pun mengecam rusaknya lingkungan hingga menggerus jenis tanaman langka akibat kegiatan motor trail masuk kawasan hijau tersebut.
"Tentunya, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini," kata Dadang dalam keterangannya, Rabu 8 Maret, disitat Antara.
Terkait adanya pencatutan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di acara itu, Dadang mengaku dirugikan. Dia bilang, pencatutan logo itu dilakukan tanpa izin oleh penyelenggara acara.
"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," ujarnya.
Kegiatan motor trail yang merusak lingkungan ini viral di media sosial dalam bentuk rekaman video. Dalam video itu, seorang pria terlihat murka karena sebagian lahan di kawasan Ranca Upas rusak disebabkan kegiatan motor trail hingga merusak tanaman Bunga Rawa atau Syngonathus Flavidulus).
Pria yang diketahui bernama Supriatna alias Uprit itu menyebut bunga itu cukup langka karena hanya ada di dua lokasi di Jawa Barat.
Dia pun mengaku merupakan salah satu orang yang membudidayakan bunga itu di Rancaupas. Untuk itu, ia pun menyesalkan terhadap adanya pihak yang memberikan izin terselenggaranya acara tersebut.
"Lihat nih dampaknya seperti ini, hancur," kata Uprit dalam video itu.
Baca juga:
- Didampingi Bapas, AG Pelaku Anak di Kasus Penganiayaan David Jalani Pemeriksaan Perdana
- Sandiaga Masuk Bursa Cawapres Anies versi PKS, NasDem: Enggak Lah, di Pemprov DKI Aja Ditinggalin
- Hercules Penuhi Panggilan KPK Hari Ini Terkait Dugaan Suap Pengurusan Perkara di MA
- Jokowi Unggah Poster Hari Perempuan Internasional, Ada Profesi Wanita Dulunya Tabu Kini Digeluti Seperti Skateboarder
Saat dihubungi pada Rabu, Uprit mengaku sedang menanam ulang tanaman Bunga Rawa bersama berbagai pihak yang terlibat di lokasi yang rusak akibat kejadian itu.
Menurutnya acara yang merusak itu diikuti lebih dari 100 motor. Dia mengatakan Bunga Rawa di Rancaupas itu tersebar di area 3-4 hektare.
"Yang terlindas itu sekitar 2.000 tanam mah ada," kata dia.
Untuk itu, ia berharap adanya kejadian itu bisa menjadi pembelajaran untuk melestarikan lingkungan, khususnya karena Bunga Rawa itu sangat langka sekali.
"Mudah-mudahan ini (Bunga Rawa), menjadi ikonnya Rancaupas," tandasnya.