Bagikan:

JAKARTA - Bumi perkemahan Ranca Upas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak parah akibat event motor trail yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

Tanah yang tadinya berumput hijau berubah menjadi kubangan lumpur, bahkan tanaman langka edelweiss rawa lunglai tercabut dari akarnya.

Merespons hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, penyelenggaran event tersebut tidak berdampak merusak lingkungan.

"Kami sangat menyayangkan event motor trail yang merusak di Ranca Upas dan ini adalah penyelenggaraan event yang tidak bertanggung jawab, merusak lingkungan, dan merugikan bukan hanya masyarakat sekitar, tetapi seluruh ekosistem pariwisata kami," kata Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno dipantau secara daring, Senin, 13 Maret.

Sandiaga menyebut, digitalisasi perizinan event sangat diperlukan. Sebab, sistem tersebut memungkinan penyelenggaran setiap kegiatan akan diukur risiko dan kompetensi penyelenggaran event.

"Sehingga, kami pastikan digitalisasi event ini akan kami zonasi dan kami akan awali, serta pastikan penyiapan digitalisasi sisi perizinan ini diuji coba tepat waktu," ujarnya.

Ke depannya, kata Sandiaga, setiap event akan dinilai tingkat risikonya. Sebab, event yang dianggap kurang berisiko pun, bisa jadi berisiko tinggi.

"Oleh karena itu, kami akan memberikan klasifikasi risiko kompetensi penyelenggaraan event, risk mitigation, risk management plan, waste management plan, dan sebagainya," tutur dia.

Menurut dia, perlunya adanya tindakan tegas untuk memberikan efek jera dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Artinya, jika ada penyelenggaran yang melakukan kesalahan secara sengaja, akan di-blacklist oleh sistem.

Sistem digitalisasi tersebut, lanjut Sandiaga, saat ini masih dalam proses persiapan intensif di lintas kementerian/lembaga. "Kami akan melibatkan asosiasi industri penyelenggara event dan akan diuji coba pada Mei dan Juni," tandasnya.