JAKARTA - Bumi perkemahan Ranca Upas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak parah akibat event motor trail.
Tanah yang tadinya berumput hijau berubah menjadi kubangan lumpur, bahkan tanaman langka edelweiss rawa lunglai tercabut dari akarnya.
Akibatnya, Perhutani dan komunitas motor trail pun menjadi bulan-bulanan warganet.
Bahkan, Perhutani sebagai pengelola dan pemberi izin dicap hanya memikirkan bisnis dan tak perduli dengan lingkungan.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan Perhutani Alam Wisata Ronald F Silaen menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang berdampak terhadap lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar tersebut.
Sebagai tindak lanjut, kata Ronald, pihaknya akan menggandeng permerhati lingkungan, masyarakat sekitar hingga stakeholder terkait untuk melakukan perbaikan.
“Kami akan melakukan rehabilitasi sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas,” katanya kepada VOI, Rabu, 8 Maret.
Sebagai pengelola lokasi, Perhutani Alam Wisata juga akan melakukan perbaikan SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan di kawasan hutan untuk memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.
“Untuk selanjutnya, segala bentuk kegiatan eventt berupa Trail & Offroad di dalam kawasan hutan, dilarang untuk dilaksanakan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Ronald mengatakan Perhutani Alam Wisata juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan.
“Dan memastikan setiap eventt yang dilaksanakan dilakukan secara profesional dan memenuhi ketentuan serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan,” tegasnya.
Kata Ronald, Paguyuban Putra Murni Kurnia Trail Adventure Feat TRAMAX"SS juga sudah menyampaikan perhomohonan maaf atas peristiwa yang terjadi di Ranca Upas.