Tragedi Depo Pertamina Plumpang, Pak RW: Ada Warga Sudah Keluar Rumah Balik Lagi Ambil Uang Satu Juta
JAKARTA - Bambang Setiono selaku Ketua RW01 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, mengungkapkan bila di lingkungannya ada 9 orang dari dua RT yang meninggal akibat kebakaran hebat di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Ia menyebut ada beberapa korban yang meninggal, lantaran mereka melewati jalan yang salah saat berusaha menghindari api di dekat rumahnya.
“Bermacam-macam, ada yang salah kabur, ada yang balik lagi ada juga yang mungkin pas ledakan dia di dalam rumah enggak nyadar cium bau ada yang hangus di situ,” kata Setiono saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Maret.
Selain itu, ia juga mengatakan ada beberapa yang telah berusaha melarikan diri dengan kendaraannya. Namun, karena padatnya warga yang berupaya kabur, sehingga mereka terjebak di lokasi tersebut.
“Jadi bervariasi, ada yang begitu ledakan kemudian keluar seperti ledakan api, ada yang melintas pakai motor langsung kebakar hangus, naik mobil juga kebakar hangus rumah begitu kebakar, orang ada juga yang keluar pada saat itu punya uang sejuta baik lagi, terus buang air, 2 hari baru ditemukan,” ucapnya.
Dari sekian banyaknya jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa itu, Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati telah menerima 15 jenazah dan satu potongan tubuh korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara. 3 jenazah sudah teridentifikasi dan dibawa pihak keluarga.
Walau demikian, Tim DVI telah menerima data ante mortem atau data pembanding yang diberikan pihak keluarga. Sementara DNA dari seluruh keluarga korban telah dikirim ke laboratorium forensik.
Baca juga:
- Tidak Terima Mobilnya Lecet karena Tersenggol Unit Pemadam Kebakaran, Kasiops: Dia Menghalangi Jalan dan Parkir Sembarangan
- Sejoli di Kemayoran Bobol Kotak Amal Masjid, Uang Rp3 Juta Hilang
- 4 Pelaku Pembunuhan Sopir Truk Korban Hoaks Sudah Ditangkap, Tapi Jasad Korban Belum Ditemukan
- DPRD DKI Usul Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet
Tim DVI menargetkan hasil pencocokan data DNA ante mortem dari pihak keluarga korban dengan post mortem dari jenazah melalui uji laboratorium forensik dapat selesai secepatnya guna mengungkap identitas jenazah korban.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati, Brigjen Hariyanto mengatakan, dari posko ante mortem sudah 15 (keluarga) yang melaporkan. Semuanya sudah diambil DNA-nya.
"Jadi DNA sekarang masih proses, semoga dalam beberapa hari ke depan akan selesai. Kemudian hari ini kita fokus pada mengidentifikasi kembali dari gigi, kemudian medis, dan properti. Tapi masih perlu pendalaman, semoga hasilnya bisa kita sampaikan dan ada teridentifikasi ya," katanya kepada wartawan, Selasa, 7 Maret.