HSBC Larang Pembelian Aset Kripto Dengan Menggunakan Kartu Kreditnya
JAKARTA - Nationwide Building Society dan salah satu grup perbankan terbesar di dunia yang berbasis di London, HSBC, telah memperkenalkan pembatasan baru pada pembelian mata uang kripto di Inggris. Tindakan ini diambil setelah peringatan dari regulator keuangan Inggris, Financial Conduct Authority (FCA), mengenai risiko yang terkait dengan pembelian mata uang kripto.
Nationwide Building Society memberitahu pelanggannya pada Kamis bahwa mereka akan memperkenalkan pembatasan pembelian mata uang kripto mulai 28 Februari. Pembatasan tersebut mencakup pembayaran kartu yang dilakukan ke bursa kripto dari rekening giro dan pembelian dengan kartu kredit Nationwide.
Batas kartu harian baru adalah 100 poundsterling Inggris (sekitar Rp1,8 jutaan) untuk akun Flexone dan 5.000 poundsterling (Rp91,6 jutaan) untuk jenis rekening giro lainnya. Sementara itu, HSBC juga telah mengambil sikap anti-kripto dalam hal mengizinkan pelanggan untuk membeli mata uang kripto.
Baca juga:
Minggu lalu, bank tersebut mengirimkan email kepada pelanggannya yang menjelaskan bahwa mulai 23 Februari, mereka tidak akan lagi mengizinkan pembelian mata uang kripto menggunakan kartu kredit HSBC.
Alasan yang diberikan adalah risiko yang terkait dengan investasi spekulatif yang berisiko sangat tinggi. HSBC juga menekankan bahwa jika terjadi kesalahan, kecil kemungkinan pelanggan akan dilindungi oleh Layanan Ombudsman Keuangan atau Skema Kompensasi Jasa Keuangan.
Tindakan ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh bank-bank lain di Inggris, termasuk Santander UK dan Starling Bank pada bulan November tahun lalu. Meskipun demikian, HSBC baru-baru ini mengajukan aplikasi merek dagang untuk berbagai mata uang digital dan produk metaverse serta bergabung dengan metaverse.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bank-bank mengambil tindakan untuk membatasi pembelian mata uang kripto, mereka masih melihat potensi dalam teknologi blockchain dan mata uang digital.