China Simulasikan Kondisi Jepang untuk Persiapan Olimpiade Tokyo

JAKARTA - Kontingen China dikabarkan sedang melakukan persiapan tertutup jelang Olimpiade Tokyo dengan membuat sejumlah skenario kondisi di Jepang agar atletnya siap dengan atmosfer pertandingan yang mungkin tidak terduga.

China, yang menempati peringkat ketiga perolehan medali setelah Amerika Serikat dan Inggris di Olimpiade Rio 2016, bertekad untuk tampil lebih baik dalam pameran olahraga global yang berlangsung 23 Juli hingga 8 Agustus.

"Dengan menyimulasikan lingkungan kompetisi dan merancang prosedur kompetisi yang sebenarnya, para atlet akan lebih siap untuk bersaing di bawah tekanan tinggi," kata pelatih panahan Pan Minrui kepada Xinhua, yang dikutip Antara dari Reuters, Sabtu, 9 Januari.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) berharap penonton dapat menghadiri olimpiade, tetapi keraguan tetap ada terutama setelah Tokyo berada dalam keadaan darurat kedua pada hari Jumat.

Para pesenam China, bagaimana pun, tidak melewatkan setiap celah dalam persiapan mereka, Direktur Pusat Manajemen Senam Administrasi Umum Olahraga China Miao Zhongyi mengatakan.

"Semua atlet juga perlu hidup dan bersaing dalam lingkungan protokol yang ketat selama Olimpiade Tokyo, jadi jika mereka terbiasa dengan lingkungan seperti itu mereka akan mendapat keunggulan psikologis di arena," kata Miao.

Tim dayung dan kano China sedang berlatih di Danau Qiandao di provinsi Zhejiang, China timur.

"Latihan musim dingin adalah periode terpenting untuk latihan fisik," kata juara dunia dobel ganda putra Zhang Liang.

"Kami punya (agenda) olimpiade dan kejuaraan dunia di Shanghai tahun ini. Kami punya jadwal yang ketat, yang mengharuskan kami memanfaatkan sepenuhnya setiap hari pelatihan musim dingin untuk menetapkan awal tahun yang solid," pungkasnya.