Tanpa Sakit Kepala, Kenali Gejala Silent Migraine dan Caranya Mengobati
YOGYAKARTA – Silent migraine atau migrain diam disebut migrain acephalgic tanpa sakit kepala. Penderita silent migraine mengalami gejala lain yang mengganggu.
Migrain acephalgic dikenali dengan gejala pusing, mual, dan utamanya mengalami gangguang penglihatan atau peka terhadap cahaya dan suara. Migrain jenis ini sulit sekali didiagnosis, dilansir Brain Center, Selasa, 28 Februari, karena tidak ada tanda sakit kepala seperti migrain biasa.
Pada migrain umumnya, sakit kepala berlangsung antara 4-72 jam. Tetapi pada silent migraine, sama sekali tidak merasakan nyeri. Fase prodromal, atau gejala migrain biasa terjadi sebelum serangan yang dapat terjadi berjam-jam hingga berhari-hari. Fase migrain aura, hanya berlangsung 5-20 menit dan sangat jarang dialami sampai satu jam. Sedangkan fase postdrome dapat berlangsung hingga satu hari.
Perawatan untuk silent migraine sama dengan jenis migraine lainnya. Tetapi bagi Anda yang mengalaminya, perlu konsultasi dokter sehingga mendapatkan diagnosis akurat dan menemukan rencana perawatan terbaik.
Ada beberapa perawatan potensial untuk silent migrain, termasuk perubahan gaya hidup, obat bebas, dan obat resep. Dalam kebanyakan kasus, perawatan ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan. Meskipun tidak ada obat untuk silent migraine, ada pengobatan tertentu yang dapat membantu meringankan gejalanya. Misalnya, banyak orang merasa lega dengan berbaring di ruangan gelap dan beristirahat.
Pada kasus migrain yang lain menemukan bahwa minum banyak cairan membantu mencegah dehidrasi, yang dapat memicu serangan migrain.
Magnesium, misalnya, telah diklasifikasikan oleh American Migraine Foundation sebagai suplemen yang mungkin efektif dan dianggap aman bagi kebanyakan orang untuk digunakan sebagai pengobatan pencegahan.
Baca juga:
Secara lebih spresifik, gejala silent migraine dapat bervariasi pada setiap orang. Umumnya mengalami gejala seperti berikut ini:
- Mengalami gangguan penglihatan, termasuk kilatan cahaya, kebutaan sementara, atau perubahan penglihatan.
- Sensitivitas terhadap cahaya, seperti sensitif pada cahaya terang bahkan kebisingan suara.
- Mati rasa atau kesemutan yang dirasakan silent migraine
- Tubuh lemah atau kelumpuhan pada sisi tubuh tetapi nantinya akan sembuh dengan sendirinya.
- Peka terhadap bau.
- Mual dan muntah.
- Gejala prodromal umum, seperti mengidam makanan, lekas marah, kelelahan, dan leher kaku.
Untuk memastikan diagnosa silent migraine, Anda perlu menemui dokter. Terutama apabila dirasakan sering dan tak berubah setelah Anda mendapatkan cukup istirahat.