Blockchain.com Dituding Gagal Bayar Rp65 Miliar ke CoinFLEX

JAKARTA - Firma hukum Nine Yards Chambers LLC yang berbasis di Singapura melaporkan bahwa perusahaan kripto terkemuka Blockchain.com, dianggap gagal membayar 4,3 juta dolar AS (setara Rp65 miliar) dalam bentuk koin FLEX kepada kepada bursa kripto CoinFLEX.

Menurut Nine Yards Chambers LLC, Blockchain.com memiliki waktu hingga 7 Maret untuk mengonfirmasi pembayaran koin FLEX dan harus menyelesaikan transaksi hingga 21 Maret. Jika tidak, Nine Yards Chambers LLC mengancam akan memulai proses hukum, termasuk permintaan hukum untuk pembayaran.

Firma hukum itu juga menuding Blockchain.com telah gagal, menolak, dan/atau lalai membayar 3 juta koin FLEX yang telah jatuh tempo untuk dilunasi. Firma hukum tersebut mengatakan bahwa jika CoinFLEX memutuskan untuk menegakkan hak-haknya melalui proses hukum, Blockchain.com harus membayar jumlah maksimum bunga dan biaya yang dapat dipulihkan secara hukum.

Meski begitu, Blockchain.com membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada bukti atau data on-chain yang dapat mendukung argumen tersebut sebagaimana laporan CoinSpeaker.

Menurut CoinFLEX, Blockchain.com menerima 3 juta token FLEX dalam bentuk pinjaman antara bulan Maret dan Juni tahun lalu. Klaim pinjaman tersebut didasarkan pada Perjanjian Partisipasi Pembuat Pasar Otomatis (AMM) yang diduga ditandatangani pada 12 April 2022.

CoinFLEX mengalami kesulitan keuangan setelah musim dingin cryptocurrency 2022 dan menghentikan sementara penarikan aset digital pelanggan pada 23 Juni. Namun, perusahaan membuka kembali layanan penarikan seminggu kemudian dan mulai melakukan restrukturisasi.

 Saat ini, CoinFLEX bangga dengan lebih dari 50 juta dolar AS (Rp762 miliar) bunga yang dibayarkan kepada pelanggan, lebih dari 124 juta (Rp1,8 triliun) total nilai terkunci (TVL), dan total volume perdagangan sekitar 2,05 triliun dolar AS (setara Rp31,2 kuadriliun).

Di sisi lain, Blockchain.com sedang berjuang untuk menjaga keuangannya tetap bertahan setelah kehilangan 270 juta dolar AS (Rp4,1 triliun) dari uang tunai yang dipinjamkan ke Three Arrows Capital (3AC) yang bangkrut.

Saat ini, Blockchain.com harus menyelesaikan masalah mereka di pengadilan. Sejumlah perusahaan kripto telah bangkrut dan melakukan restrukturisasi untuk mempertahankan pelanggan mereka.