Menteri ESDM Arifin Tasrif: Jualan Biodiesel, Pemerintah Hemat Anggaran Rp38,31 Triliun
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut telah sukses menghemat anggaran negara sebesar Rp38,31 triliun atau setara dengan 2,66 miliar dolar AS.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan prestasi tersebut diraih berkat strategi pemanfaatan biodiesel bagi kendaraan bermotor di dalam negeri.
“Program mandatori biodiesel 30 persen (B30) yang telah berjalan sejak Januari 2020 banyak memberi manfaat bagi penghematan anggaran,” ujarnya saat memberikan keterangan pers secara virtual, Kamis 7 Januari.
Arifin menambahkan, terjaganya postur anggaran negara cukup dibutuhkan dalam masa pandemi. Pasalnya, budget tersebut bisa direalokasikan ke sektor lain guna mempercepat penangan COVID-19 secara nasional.
“Penghematan anggaran yang sebesar Rp38 triliun itu berkat pasar menyerap 8,46 juta kilo liter produk biodiesel sepanjang tahun lalu,” tuturnya.
Untuk diketahui, realisasi penggunaan biodiesel tiap tahun selalu menunjukan grafik peningkatan. Sebagai contoh, pada 2019 tercatat penyerapan bahan bakar ramah lingkungan ini mencapai 6,39 juta kilo liter. Lalu pada 2018 dan 2017 masing-masing sebanyak 3,75 juta kilo liter dan 2,57 juta kilo liter.
Baca juga:
Adapun untuk periode 2021, Kementerian ESDM mematok bisa menyebar hingga 9,20 juta kilo liter produk biodiesel hingga akhir tahun mendatang.
“Menggunakan Biodiesel berarti kita membantu menjaga lingkungan. Kami mencatat tingkat karbon dioksida pada 2020 turun sebesar 64,4 juta ton atau lebih besar dari target yang 58 juta ton,” katanya.
“Sedangkan untuk 2021 kami berharap makin banyak lagi kadar karbon dioksida yang turun dengan target 67 juta ton, sejalan meningkatnya penggunaan biodiesel dari tahun ke tahun,” tutup Arifin.