YouTube Resmi Miliki CEO Baru yang Web3-Friendly, Neal Mohan

JAKARTA - Setelah Susan Wojcicki mundur dari jabatannya sebagai CEO YouTube pada 16 Februari setelah menjabat selama sembilan tahun, kini perusahaan itu resmi memiliki CEO baru. Perusahaan induk Google, Alphabet, telah menunjuk Neal Mohan sebagai pengganti Wojcicki.

Sebelumnya, Mohan menjabat sebagai Chief Product Officer YouTube dan telah mengawasi penghapusan tombol dislike di YouTube, peluncuran YouTube Shorts sebagai pesaing TikTok, dan YouTube Music.

Mohan juga terbukti sebagai eksekutif yang ramah Web3 karena telah merencanakan integrasi fitur-fitur baru seperti konten berbasis metaverse dan tokenisasi konten melalui non-fungible token (NFT).

Pada Februari 2022 , Mohan mengungkapkan rencananya untuk memanfaatkan teknologi Web3, termasuk NFT, untuk memberikan kesempatan baru bagi para kreator. Mohan mengatakan bahwa NFT dapat memberikan cara baru bagi para kreator untuk berinteraksi dengan audiens mereka dan menciptakan sumber pendapatan baru.

"Web3 juga membuka peluang baru bagi para kreator. Kami percaya teknologi baru seperti blockchain dan NFT dapat memungkinkan para kreator untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan penggemar mereka. Bersama-sama, mereka akan dapat berkolaborasi dalam proyek baru dan menghasilkan uang dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin," tulisnya dalam sebuah pos blog pada tanggal 10 Februari 2022, yang dikutip Cointelegraph.

Meskipun rencana ini seharusnya diluncurkan tahun lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda pasti mengenai peluncurannya. Namun, kini dengan Mohan sebagai CEO baru, kemungkinan besar rencana ini akan diwujudkan di masa depan.

Walaupun sebelumnya sering terjadi reaksi negatif terkait kemunculan NFT di industri hiburan, kali ini tidak terjadi hal tersebut di Twitter usai pengumuman Neal Mohan sebagai CEO YouTube.

Dengan penunjukan Mohan sebagai CEO baru YouTube, dapat diharapkan adanya peningkatan penggunaan teknologi Web3 di platform video terbesar di dunia ini.