Dukung Pembangunan Berkelanjutan pada 2030, Menperin Agus: Berdayakan Kaum Perempuan

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pemberdayaan perempuan dan meningkatkan proporsi perempuan dalam angkatan kerja guna memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemberdayaan perempuan sejalan dengan tekad Indonesia untuk mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) 2030, termasuk SDG Nomor 5 yang menyerukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Mengingat sekitar 54 persen pekerja Indonesia adalah perempuan, penting bagi sektor industri, perusahaan, dan pemerintah Indonesia untuk mulai menerapkan strategi progresif dalam pemberdayaan perempuan," kata Menperin Agus di Jakarta, Sabtu, 18 Februari.

"Jadi, upaya meningkatkan jumlah perempuan dalam angkatan kerja merupakan salah satu strategi penting untuk mencapai tujuan SDG tersebut," tambahnya.

Menurut Agus, pihaknya telah mengidentifikasi beberapa tantangan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam angkatan kerja.

Pertama, kurangnya pilihan tempat penitipan anak yang ada di sekitar tempat kerja dan pemukiman. Sebagian besar dari pilihan ini memiliki biaya tinggi yang tidak terjangkau oleh keluarga kelas menengah ke bawah.

"Hal tersebut menyebabkan perempuan mengambil keputusan untuk meninggalkan dunia kerja, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil," ujar Agus.

Tantangan kedua adalah sulit bagi perempuan Indonesia untuk memprioritaskan pekerjaan mereka dan memberikan segalanya di tempat kerja. Sebab, mayoritas perempuan di Indonesia yang bekerja, juga diharapkan untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.

"Yang ketiga, kurangnya kebijakan inklusif yang dapat mendorong lebih banyak pekerja perempuan untuk berpartisipasi dalam ekosistem tenaga kerja," jelas Agus.

Menperin Agus menyebut, pihaknya telah bekerja sama dalam berbagai proyek dengan sektor swasta dan pihak pemerintah lainnya untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan, khususnya di bidang Pendidikan, Pelatihan Teknis dan Kejuruan, serta bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

"Kami juga telah menyelenggarakan Women Innovation Camp dengan penekanan pada pemahaman Internet of Things (IoT). Pada 2021, program tersebut terdiri dari tiga kegiatan, yakni webinar tentang perempuan dan teknologi, lokakarya tentang perempuan dan kepemimpinan melalui olahraga, serta sesi pelatihan tentang IoT," ungkapnya.

Lebih lanjut, Menperin Agus optimistis, upaya-upaya tersebut dapat mewujudkan pendidikan dan keterampilan yang lebih baik dan lebih maju untuk perempuan Indonesia.

"Sehingga dapat memenuhi permintaan bisnis dan industri," pungkasnya.

Merujuk McKinsey Global Institute Report (2015), partisipasi perempuan dalam angkatan kerja melalui penerapan sistem kesetaraan gender akan menjadi salah satu faktor penentu yang akan meningkatkan PDB sebesar 135 juta dolar AS pada 2025.