Bagikan:

PURWAKARTA - Pembangunan gedung utama dan fasilitas pendukung Pusat manufaktur Indonesia atau Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta, Jawa Barat, telah rampung 100 persen pada Agustus 2024.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pembangunan IMC merupakan salah satu bentuk upaya nyata dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakselerasi peningkatan daya saing dan kemandirian industri nasional agar mampu menghasilkan produk mesin industri yang selama ini sebagian besar masih impor serta mendukung program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

"IMC dapat menjadi katalisator program Machine Making Machine (3M) melalui kolaborasi pentahelix antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, lembaga riset dan masyarakat/komunitas," ujar Menperin Agus dalam sambutannya secara virtual di Purwakarta, Jawa Barat, Senin, 14 Oktober.

IMC akan menjadi pusat kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri yang dilengkapi sarana prasarana, kelembagaan, SDM, mesin dan peralatan serta sistem Information and Communication Technology (ICT) industri manufaktur.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menuturkan, gedung IMC ini menjadi salah satu kunci dari pembangunan industri dalam membuat dan menguasai berbagai mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk industri.

"Kami mengajak seluruh pihak yang berkepentingan dan mempunyai kompetensi dalam rangka membangun mesin-mesin tersebut untuk bisa berkolaborasi di IMC ini," tuturnya.

Adapun pembangunan IMC ini dilakukan secara multi years sejak 2022 sampai dengan 2024. Tahapan pembangunan IMC dimulai dengan kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada 5 Desember 2022 dan dinyatakan rampung 100 persen di 16 Agustus 2024.

Pembangunan IMC memperoleh capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 70,41 persen dengan banyak menggunakan material dan tenaga kerja lokal. Bangunan IMC juga didesain ramah lingkungan yang mana gedung utama IMC telah mendapatkan sertifikat bangunan gedung hijau (BGH) utama.

Rencananya, Kemenperin juga akan melanjutkan pembangunan IMC tahap kedua, yang mana akan dibangun 6 pilot plant manufaktur dalam rangka pengembangan IMC serta optimalisasi pemanfaatan aset tanah Kemenperin yang berlokasi di sebelah gedung IMC, dengan luasan sekitar 9 hektare.

"Kami berharap dengan adanya IMC ini, kami bisa lebih mengendalikan lagi barang-barang modal yang kami impor dalam rangka membangun industri di Indonesia," imbuhnya.