Baru 66 Persen, Pembangunan IMC Purwarkarta Bakal Rampung Juni 2024
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dok. Kemenperin

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pembangunan Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta, Jawa Barat, rampung pada Juni 2024.

"Pembangunan gedung IMC yang dimulai sejak Desember 2022 saat ini telah mencapai tahap Topping Off atau pemasangan bagian akhir struktur. Pembangunan ditargetkan selesai 100 persen pada Juni 2024," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 20 September.

Menperin Agus mengatakan, sesuai timeline, pada akhir 2023 progress pembangunan ditargetkan mencapai 66 persen, sedangkan pembangunan ditargetkan selesai 100 persen pada Juni 2024.

"Pendirian IMC oleh Kemenperin dilatarbelakangi oleh challenge dari Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia sudah harus memperhatikan machine making machine (3M) atau memproduksi mesin sendiri," kata dia.

IMC juga ditargetkan dapat menjadi wadah mewujudkan kolaborasi Penta-Helix yang efektif, yaitu kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan yang mempunyai peranan penting di bidang pengembangan teknologi industri, seperti perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta, para pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan pemerintah.

"Hal ini merupakan upaya memberdayakan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi perekonomian daerah. Keberadaan IMC juga diharapkan akan semakin memperkuat peran industri manufaktur di Kabupaten Purwakarta, serta mendatangkan investasi-investasi baru yang berperan membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ucap Agus.

Adapun pembangunan IMC telah sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) barang dan jasa mencapai 71,39 persen (per 13 September 2023). Capaian tersebut meliputi TKDN barang/material hingga 47,32 persen, dan TKDN jasa 83,46 persen.

"Harapannya untuk IMC agar dapat terus berkembang secara dinamis, adaptif, dan inovatif menjadi lembaga yang kolaborasi dan memberikan layanan one stop solution bagi pemecahan tantangan sektor industri dalam hal penguasaan teknologi maupun berinovasi," tuturnya.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin Putu Juli Ardika menyebut, pembangunan IMC bertujuan untuk memenuhi beberapa kebutuhan sektor industri, seperti kebutuhan mengembangkan skala produksi mencapai skala ekonomi, kebutuhan menyelaraskan kebijakan penguatan industri dalam negeri dengan regulasi yang berlaku di kementerian/lembaga dan BUMN/BUMD, serta kebutuhan bantuan teknologi, fasilitas, dan finansial untuk kegiatan inovasi produk dan proses.

Selain itu, juga untuk memenuhi kebutuhan komunikasi, sosialisasi, dan informasi untuk mengelola kebutuhan bahan baku, komponen, dan produksi, serta kebutuhan menggerakkan pertumbuhan ekosistem di setiap sektor industri.

Dia menambahkan, gedung utama IMC juga ditargetkan memenuhi standar nilai Bangunan Gedung Hijau sebagaimana disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Gedung IMC ini juga akan dihiasi dengan kearifan lokal berupa batu roster, terakota, paving block, grass block, dan kanstin yang seluruhnya merupakan ciri khas dan diproduksi di Purwakarta," pungkasnya.

Sekadar informasi, berdasarkan data impor nasional periode Januari-Juli 2023, impor barang modal mencapai 22,45 miliar dolar AS atau sekitar 17,5 persen dari total impor nasional. Sedangkan, impor bahan baku mencapai 93,97 miliar dolar AS atau 73,25 persen dari total impor nasional.