7 Kali Lakukan Begal Motor di Wilayah Bogor, Aksi Jawa dan Batak Akhirnya Tertangkap

BOGOR - Polresta Bogor menangkap DG alias Jawa (21) dan SF alias Batak (24) yang merupakan dua pelaku pembegalan di wilayah Bogor. Berdasarkan pengakuan, komplotan ini sudah melakukan 7 kali pembegalan di wilayah kota/kabupaten Bogor.

Kapolresta Bogor Kombes Bismo Teguh Prakoso dalam keterangannya menuturkan Jawa dan Batak merupakan dua dari empat komplotan begal dengan. Sedangkan dua pelaku lainnya AK alias Kodok dan LA alias Ali masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan masih diburu petugas.

"Komplotan ini, spesialis  pencurian sepeda motor. Berdasarkan pengakuannya mereka ini telah melakukan 7 kali pembegalan di 5 wilayah Kota Bogor dan 2 di wilayah Kabupaten Bogor," kata Bismo, Jumat 17 Februari.

Dalam aksi terakhir kali dilakukan pada Selasa 14 Februari dengan sasaran MR (14) di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Adapun kronologi kejadian, jelas Bismo, pada Selasa sore sekitar pukul 2.30 korban MR mengendarai motor F 2669 EU bersama temannya RH di Jalan Raya Cilebut.

Dalam perjalanan itu, tiba-tiba motor MR dipepet dua orang pelaku yang mengendarai motor berboncengan. Salah seorang pelaku akhirnya turun dan menghardik MR mengatakan bahwa telepon selulernya rusak terjatuh akibat diserempet MR saat diperjalanan.

"Modus mereka berpura-pura korban diserempet motor korban dan minta HP yang rusak diganti," kata Bismo.

Salah satu pelaku mengancam korban untuk meminta ganti rugi dan mengajak korban untuk ikut menemui paman pelaku untuk meminta ganti rugi. Karena takut korban menuruti keinginan pelaku ke arah Cilebut dan di perjalanan korban yang dibonceng disuruh turun dan salah seorang pelaku duduk dibelakang korban melanjutkan perjalanan.

Disekitar daerah Baringin Cilebut korban MR disuruh pelaku untuk duduk di belakang dan pelaku yang mengemudikan motor Honda Vario korban. Kemudian pelaku membawa korban hingga ke sekitar daerah Karadenan Perum Puri, Cibinong dan di tempat tersebut pelaku menyuruh korban untuk turun dan menunggu.

"Karena takut korban menuruti dan motor Honda Vario dibawa pelaku diikuti oleh pelaku lainnya yang menggunakan motor dan setelah lama menunggu ternyata di lokasi ternyata pelaku tidak kunjung kembali," terang Bismo.

Setelah polisi menerima laporan dan melakukan penyelidikan akhirnya dua dari empat pelaku bisa ditangkap pada Rabu kemarin.

Bismo pun mengimbau agar para pengendara tidak mudah dihentikan oleh orang saat berada di tengah jalan oleh orang yang mencurigakan.

"Kalau diberhentikan orang tidak dikenal dan mencurigakan langsung saja minta berhenti di kantor polisi atau tempat keramaian," tambah Bismo.