Mantan Nelayan Alih Profesi Jadi Spesialis Begal: Mudah Cari Uang Tanpa Kerja Keras, Lalu Pesta Sabu
Ilustrasi Pixabay

Bagikan:

JAKARTA - Polsek Tambora melakukan pendalaman tersangka begal sadis berinisial TA (21), seorang mantan nelayan yang alih pekerjaan menjadi kapten kelompok begal.

Dari catatan kejahatan Polsek Tambora, tersangka TA tercatat hampir 10 kali melakukan serangkaian berbagai aksi kejahatan jalanan di wilayah Jakarta secara acak. Tersangka melakukan aksi kejahatan tersebut hanya untuk berpesta narkoba.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menjelaskan, tersangka TA nekat melakukan aksi begal hanya untuk membeli narkoba.

"Hanya untuk beli sabu dia lakukan aksi kejahatan jalanan. Tersangka TA sebelumnya belum pernah tertangkap," kata Kompol Putra saat dikonfirmasi VOI, Senin, 19 Desember.

Sementara dari pengakuan tersangka TA kepada polisi, dirinya nekat beralih pekerjaan dari nelayan menjadi penjahat modus begal. TA mengaku dengan menjadi begal, dirinya dapat dengan mudah mendapatkan uang dibanding harus bekerja keras jadi nelayan cumi.

"Easy money, tanpa kerja keras tapi dapat duit mudah," ujarnya.

Dari hasil penyelidikan, lanjut Kompol Putra, tersangka TA tidak bergabung dengan kelompok geng motor tertentu. TA memiliki kelompok tersendiri spesialis begal motor dan handphone.

"Tersangka enggak masuk geng tertentu, mereka punya kelompok sendiri beranggota 5 orang khusus untuk begal cari duit, beli sabu dan konsumsi bareng," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pelaku begal yang membacok petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat diketahui berinisial TA (21). Pelaku tercatat sebagai warga Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

"Pelaku sempat bekerja sebagai nelayan penangkap cumi di Muara Baru. Pelaku ditembak di bagian kaki saat penangkapan," kata Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 16 Desember.

Penangkapan terhadap pelaku dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu Rachmad Wibowo. Pelaku inisial TA ditangkap saat kembali melakukan aksi begal di kawasan Tambora.

"Pelaku bertugas sebagai eksekutor yang melakukan pembacokan ke korban. Pelaku TA ini juga merupakan pemimpin dari kelompok begal yang berjumlah lima orang," ujarnya.