Menteri Basuki: Jepang Tertarik Investasi Pembangunan Bendungan dan PLTA di kawasan Freeport Indonesia
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, Jepang akan melakukan investasi untuk pembangunan bendungan sekaligus pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Timika, Papua, yang direncanakan akan memasok listrik ke tambang PT Freeport Indonesia.
"Sekarang lagi diproses oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan untuk yang di Freeport Timika, sehingga mereka (Jepang) bisa menginves PLTA di sana dengan bendungan," kata Basuki kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 15 Februari.
Basuki menilai, Jepang tertarik untuk melakukan investasi lantaran PLTA yang nantinya dibangun akan menghasilkan pasokan listrik lebih dari 75 Megawatt (MW).
"Biasanya, mereka akan lebih tertarik (berinvestasi) kalau ada PLTA-nya dan PLTA-nya biasanya dia cari yang lebih besar dari 75 Megawatt," ujarnya.
Saat ini, kata Basuki, Jepang tengah melakukan studi kelayakan atau feasibility study terkait hal tersebut.
Kendati demikian, Menteri PUPR belum dapat memastikan total nilai investasi yang akan diberikan Jepang nantinya.
"Belum tahu, nih, (total nilai investasinya). Dia (Jepang ) baru mau melakukan feasibility study (FS) dan kami sudah kasih persetujuan untuk itu," imbuhnya.
Baca juga:
Adapun berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, proyek pembangunan PLTA dan bendungan di Papua memiliki nilai investasi sebesar Rp18,59 triliun.
Proyek tersebut masih dalam tahap penyiapan dan sedang dilakukan penyusunan studi kelayakan.
PLTA yang diperkirakan dapat menghasilkan daya sebesar 639 MW, nantinya dapat menyuplai listrik untuk tambang Freeport.