JAKARTA - Kementerian PUPR membenarkan bahwa dibutuhkan anggaran senilai Rp1 triliun untuk memperbaiki penerangan hingga marka jalan di jalur pantai selatan jawa (Pansela).
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengakui memang jalur Pansela masih banyak perbaikan yang harus dilakukan.
“Isu penerangan jalan dan marka jalan itu kami dengan Perhubungan, Korlantas sudah mengindentifikasi itu. Bahkan, kita sudah ada keluar kebutuhan biaya kira-kira kalau kita lengkapi semua sekitar Rp1 triliun,” tuturnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa, 15 Februari.
“Jadi bukan biaya murah juga, jadi mungkin kita nanti ada prioritas,” sambung Hedy.
Hedy menjelaskan, berapa segmen jalur Pansela juga memiliki geometri yang tidak standar. Misalnya, terdapat tanjakn dan turunan dengan kemiringan yang cukup curam.
“Solusinya adalah kita bangun jalan alternatif, dan itu masih kita kaji karena biaya cukup besar. Itu daerah yang berbukit-bukit,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membenarkan bahwa ada titik-titik di jalur Pansela yang belum siap digunakan. Hal ini berdasarkan hasil pantauan pihaknya.
“Pansela menjadi perhatian kita oleh karenanya, Kakorlantas dan Dirjen Darat menyusur dari Banten, Jawa Barat sampai ke Jawa Tengah. Dirjen Darat menemukan masih ada penggalan-penggalan yang belum baik,” ujarnya.
BACA JUGA:
Karena itu, Budi meminta untuk tidak merekomendasikan Pansela sebagai jalur alternatif untuk mudik Lebaran tahun ini.
“Dan kami merekomendasikan tidak men-campaign Pansela. Jadi memang ada penggalan-penggalan yang bisa berfungsi secara sempurna dan masih ada yang kecil-kecil,” katanya.