Dubes Rusia Sebut Ada Perbedaan Mencolok Gelombang Bantuan Gempa ke Turki dan Suriah
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva melihat ada standar ganda dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki dan Suriah terkait bencana gempa dahsyat.
"Respons terhadap tragedi di Turki cukup seragam, tetapi bantuan kemanusiaan untuk Suriah tidak langsung datang. Alasannya hanya karena Suriah sedang dalam sanksi,” kata Dubes Vorobieva saat arahan pers di Jakarta, Rabu 15 Februari.
Kata Vorobieva, negara-negara Barat enggan mengirim bantuan kemanusiaan ke Suriah dengan alasan kesulitan logistik dan sanksi yang diberlakukan pada Suriah.
“Bagaimana bisa kita bicara tentang sanksi saat ada nyawa manusia yang sedang dalam bahaya. Kami berpikir seharusnya tidak boleh ada alasan politik untuk tidak mengirim dan menyediakan bantuan kemanusiaan ke Suriah,” sindir Vorobieva dilansir dari Antara.
Baca juga:
- Menhan Prabowo Perbantukan Pesawat Hercules C-130 untuk Penanggulangan Bencana di Turki
- Gempa Bumi Paling Banyak Korban Jiwa di Dunia, Indonesia Diguncang Dua Kali
- Turki Bersiap Bangun Kembali 30 Ribu Rumah yang Hancur Dihantam Gempa
- Presiden Erdogan Sebut Turki Tidak akan Pernah Melupakan Bantuan yang Diberikan
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 dan 7,6 terjadi di Turki bagian selatan pada 6 Februari.
Gempa di Turki berpusat di Kahramanmaras dan melanda sembilan provinsi lainnya, yakni Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Gempa itu juga dirasakan di beberapa negara dan menyebabkan kerusakan luas di Suriah bagian utara.
Berdasarkan laporan Anadolu, menurut angka resmi terbaru, hampir 32.000 orang tewas di Turki, sementara jumlah korban tewas di Suriah mencapai 3.600 jiwa.