NASA Lanjutkan Perkembangan Misi ke Bulan Artemis II, Usai Sukses di Misi Pertama
JAKARTA - NASA dan mitra internasionalnya terus membuat kemajuan dalam misi Artemis berawak ke Bulan dengan mengembangkan perangkat keras untuk roket Space Launch System (SLS).
Roket itu nantinya akan digunakan pada misi Artemis II, III, dan IV yang sudah dalam berbagai fase produksi, perakitan, dan pengujian.
SLS terbukti menjadi roket paling kuat di dunia, ketika dua pendorong roket padat dan empat mesin RS-25 menghasilkan daya dorong lebih dari 8,8 juta pon saat lepas landas untuk mengirim pesawat ruang angkasa Orion melewati Bulan dan kembali ke Bumi pada misi Artemis I.
Data dari penerbangan pertama SLS, dapat membantu para ilmuwan NASA membangun kepercayaan sistem roket untuk menerbangkan kru dengan aman pada misi Bulan di masa depan.
“Kekuatan yang diberikan roket SLS akan memungkinkan astronot menjelajahi lebih jauh di Tata Surya kita daripada sebelumnya dan menemukan lebih banyak tentang Bulan, Mars, dan sekitarnya,” kata manajer program SLS John Honeycutt, dikutip dari laman resmi NASA, Senin, 13 Februari.
“NASA berada di ambang era baru penemuan luar angkasa, dan tim SLS serta mitra kami lebih fokus dari sebelumnya untuk memproduksi dan memproduksi roket SLS untuk misi Artemis yang akan menempatkan sepatu bot di Bulan selama beberapa dekade mendatang," imbuhnya.
Roket SLS yang menggerakkan misi Artemis II dan III ke Bulan akan menggunakan konfigurasi Blok 1 dengan Interim Cryogenic Propulsion Stage (ICPS).
Dimulai dengan Artemis IV, roket SLS akan berevolusi menjadi konfigurasi lebih kuat, disebut Blok 1B, menggantikan ICPS dengan Exploration Upper Stage (EUS) yang lebih dinamis untuk propulsi dalam ruang mengirim awak dan kargo besar ke Bulan.
Lebih lanjut, NASA dan Boeing, kontraktor utama untuk tahap inti SLS juga sedang membuat tahap setinggi 212 kaki untuk Artemis II, III, dan IV di Fasilitas Perakitan Michoud NASA di New Orleans.
Sementara, tahap inti Artemis II sedang dalam perakitan akhir. Setelah bagian mesin digabungkan dengan empat elemen lainnya, ilmuwan NASA akan membongkar dan memasang masing-masing dari empat mesin RS-25 ke panggung dan kemudian menyiapkannya untuk dikirim ke landasan Kennedy Space Center (KSC) di Florida.
Teknisi secara bersamaan akan mempersiapkan perakitan tahap inti dan kegiatan perlengkapan untuk roket Bulan Artemis III, bagian mesin telah dikirimkan ke KSC pada Desember 2022.
Secara bersamaan, para ilmuwan di Michoud melanjutkan semua aktivitas manufaktur dan produksi tahap inti untuk lima elemen utama tahap inti Artemis III dan IV.
Baik adaptor SLS, yakni adaptor panggung peluncuran kendaraan berbentuk kerucut (LVSA) dan adaptor panggung Orion (OSA) dibuat dan diproduksi sepenuhnya di Marshall.
Adaptor berfungsi sebagai titik koneksi penting pada roket SLS. Dengan selesainya LVSA Artemis II, ilmuwan NASA akan memfokuskan upaya pada LVSA untuk Artemis III. OSA untuk Artemis II dan III telah menyelesaikan pengecatan dan sedang disiapkan untuk pemasangan perangkat keras terakhir.
Baca juga:
- Terjadi Lagi! Pesawat Ruang Angkasa Rusia di ISS Alami Kebocoran Kabin
- Jelang Valentine, Pakar Keamanan Siber Soroti Lima Bahaya Kencan Online
- Kazakhstan Luncurkan Peraturan Kripto Baru untuk Kurangi Penipuan Pajak
- Ketidaksempurnaan Ditemukan pada Logo Bitcoin yang Iconic, Tapi Tak Mempengaruhi Operasionalnya
Dimulai dengan konfigurasi Blok 1B, tahap propulsi kriogenik sementara, adaptor tahap kendaraan peluncuran, dan adaptor tahap Orion digantikan oleh Tahap Atas Eksplorasi dan interstage, yang mencakup Adaptor Tahap Universal (USA).
Dynetics and Beyond Gravity, kontraktor utama adaptor, sedang menyelesaikan artikel uji demonstrasi skala penuh AS di fasilitas di Decatur, Alabama.
Dengan misi Artemis, NASA akan mendaratkan wanita pertama serta orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan dan melakukan eksplorasi jangka panjang di sana sebagai persiapan untuk misi manusia ke Mars.
SLS dan pesawat ruang angkasa Orion NASA, bersama dengan sistem pendaratan manusia dan Gateway di orbit sekitar Bulan, adalah landasan NASA untuk eksplorasi ruang angkasa yang mendalam.