Getty Images Kembali Gugat Stability AI di AS atas Pelanggaran Hak Cipta Salin 12 Juta Gambar
JAKARTA - Getty Images kembali mengajukan gugatan di Amerika Serikat (AS) terhadap Stability AI, sang pencipta generator seni AI open-source Stable Diffusion. Sebelumnya, agen penyedia foto daring itu telah mengajukan gugatan di London, Inggirs bulan lalu.
Pada gugatan di AS tersebut, Getty Images menuduh Stability AI melakukan pelanggaran terang-terangan atas kekayaan intelektual perusahaan dalam skala yang mengejutkan. Dia mengklaim Stability AI telah menyalin lebih dari 12 juta gambar dari databasenya tanpa izin dan tanpa kompensasi.
Hal itu, menurut Getty Images merupakan langkah untuk membangun bisnis yang bersaing, dan startup tersebut telah melanggar hak cipta juga merek dagang perusahaan.
"Stable Diffusion kadang-kadang menghasilkan gambar yang sangat mirip dengan dan turunan dari konten eksklusif Getty Images yang disalin secara ekstensif oleh Stability AI selama pelatihan model," bunyi gugatan tersebut.
Getty Images meminta pengadilan untuk membuat Stability AI menghapus gambar yang melanggar dan membayar hingga 150.000 dolar AS setara Rp2,2 miliar untuk setiap gambar yang dilanggar, di samping ganti rugi lainnya karena melanggar undang-undang hak cipta.
Untuk memperkuat gugatannya, Getty Images menyertakan daftar lebih dari 7.000 gambar ditambah metadata dan pendaftaran hak cipta yang menurut perusahaan digunakan untuk melatih Stable Diffusion.
Baca juga:
Selain itu, Getty Images juga mencatat beberapa gambar yang dihasilkan oleh Stable Diffusion mengandung tanda air atau watermark miliknya, tanda air yang sama yang muncul saat melihat foto sebelum mengunduh lisensi gambar.
Sistem tersebut mendekonstruksi gambar dengan menambahkan noise ke gambar itu sendiri. Kemudian, sistem akan menghilangkan kebisingan gambar yang dimodifikasi, menambahkan aspek yang berbeda ke dalam leksikon data terlatihnya.
Jika beberapa gambar pertandingan sepak bola berisi tanda air Getty Images yang sama, sistem akan menginterpretasikan logo tersebut sebagai aspek integral dari produk akhir. Getty Images juga menambahkan beberapa contoh tanda air yang terdistorsi dalam gugatan tersebut.
Meski Stability AI tahu pembuat seni AI-nya menciptakan tanda air Getty Images yang terdistorsi itu dan tanda air lainnya, tetapi mereka tidak mengubah modelnya untuk mencegah hal tersebut terjadi, menurut klaim gugatan.
Melansir The Verge dan Gizmodo, Selasa, 7 Februari, gugatan tersebut adalah yang terbaru dalam perjuangan hukum yang sedang berlangsung antara Getty Images dan Stability AI.
Bulan lalu, Getty Image telah memulai proses hukum di Pengadilan Tinggi London, Inggris terhadap Stability AI. Namun, klaim itu belum dilayani.
Getty Images bukan yang pertama menuntut Stability AI atas dugaan pelanggaran hak cipta. Tiga artis juga telah mengajukan gugatan class action terhadap startup tersebut, serta sesama pembuat seni AI Midjourney dan DeviantArt, atas klaim generator seni AI mereka melanggar undang-undang hak cipta.